Anak-Anak Yaman, Korban Utama Agresi Delapan Tahun Saudi
Tahun kedelapan agresi militer pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi ke Yaman berakhir pada hari Minggu (26/3/2023), dan dalam jangka waktu itu pula, rata-rata anak Yaman meninggal setiap 10 menit dalam serangan militer ini.
Serangan militer ke Yaman dimulai pada 26 Maret 2015, dan tahun kedelapan perang ini juga telah berakhir. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut perang di Yaman sebagai bencana kemanusiaan terbesar abad ke-21. Anak-anak Yaman adalah salah satu korban utama dalam serangan militer pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.
Organisasi untuk Hak-hak Perempuan dan Anak-anak, Entesaf mengumumkan dalam sebuah laporan pada akhir Februari 2023 bahwa selama 2.900 hari serangan pasukan kolisi Arab Saudi ke Yaman, 13.482 perempuan dan anak-anak tewas dan terluka. Selain itu, lebih dari delapan juta wanita membutuhkan layanan penyelamatan jiwa dan 12,6 juta anak membutuhkan bantuan atau dukungan kemanusiaan.
Pada akhir tahun kedelapan agresi, Dana Anak-anak PPB (UNICEF) menyatakan keprihatinan tentang situasi mengerikan 11 juta anak di Yaman. Menurut UNICEF, rata-rata, satu dari anak-anak ini meninggal setiap 10 menit karena penyebab yang sebenarnya dapat dicegah.
Kematian bukanlah satu-satunya nasib anak-anak Yaman dalam perang ini. Penyakit-penyakit mematikan, malnutrisi parah, dan pengungsian adalah beberapa nasib pahit yang dialami anak-anak Yaman akibat serangan militer pasukan koalisi pimpinan Saudi selama 8 tahun.
UNICEF dalam pernyataannya, mengumumkan bahwa sekarang "lebih dari 540.000 anak di bawah usia lima tahun" di Yaman menderita "malnutrisi akut dan mengancam".
Tidak diragukan lagi, dampak perang dan blokade darat, laut dan udara akan berlanjut pada anak-anak Yaman, bahkan setelah berakhirnya pengepungan ini. Sebagian anak Yaman kehilangan keluarga mereka sepenuhnya, dan yang lain kehilangan beberapa anggota keluarga mereka.
Beberapa dari anak-anak Yaman telah cacat secara fisik akibat serangan langsung, sementara yang lain telah meninggalkan studi mereka dan bekerja untuk mencari nafkah disebabkan pemutusan gaji dan upah.
Beberapa orang jatuh sakit akibat kekurangan makanan dan obat-obatan akibat blokade. Selain kerusakan fisik, perang juga akan berdampak merusak jiwa anak-anak, dan dampak negatif ini akan menyertai mereka dalam jangka panjang.
Kepala Pusat Hak Asasi Manusia, Eye of Humanity, Ahmed Abu Hamra, mengatakan, jumlah anak-anak Yaman yang gugur syahid akibat serangan udara dan artileri langsung dari pasukan koalisi Arab Saudi telah mencapai 4.061 dan jumlah yang terluka telah meningkat menjadi 4.739.
Mengingat banyaknya anak-anak yang gugur syahid dan terluka dalam delapan tahun agresi pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dan konsekuensi jangka panjang dari perang, maka tidak ada kemungkinan bahwa mereka salah sasaran. Artinya, serangan itu bukan salah sasaran.
Meski ada konsekuensi berat yang ditimbulkan perang terhadap anak-anak Yaman, namun sayangnya, kekuatan-kekutan besar dan organisasi internasional tidak mengambil tindakan apa pun untuk mendukung anak-anak Yaman. (RA)