Transformasi Asia Barat, 3 April 2023
(last modified Mon, 03 Apr 2023 10:46:39 GMT )
Apr 03, 2023 17:46 Asia/Jakarta
  • MBS dan Presiden Cina Xi Jinping
    MBS dan Presiden Cina Xi Jinping

Dinamika di negara-negara Asia Barat selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting di antaranya; MBS Puji Peran Cina Mediasi Kesepakatan Saudi dengan Iran

Selain itu, masih ada isu lain seperti;

  • Militer dan Komite Rakyat Yaman Alami Kemajuan di Shabwa
  • Pusat Studi Palestina: 14 Persen Tahanan Palestina Sakit
  • Kemenlu Saudi: Kami Mengutuk Serangan Zionis di Masjid Al-Aqsa
  • Jihad Islam Palestina Kecam Pembukaan Kedutaan Republik Azerbaijan di Tel Aviv
  • Lieberman: Pemulihan Hubungan Iran dan Arab Saudi Bukti Kegagalan Israel
  • Suriah: Kami Siap Lawan Serangan Teror Israel
  • Israel pada Republik Azerbaijan: Kita Harus Lawan Iran !

MBS Puji Peran Cina Mediasi Kesepakatan Saudi dengan Iran

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman memuji upaya Beijing sebagai mediator kesepakatan antara Riyadh dengan Tehran.

Selama pembicaraan antara Iran dan Arab Saudi di Beijing, kedua negara sepakat untuk melanjutkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun membeku.

Iran-Arab Saudi

Presiden Cina, Xi Jinping dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman menjalin percakapan telepon hari Selasa (28/3/2023) untuk membahas kelanjutan kerja sama bilateral dan peran Beijing dalam perjanjian antara Riyadh dan Tehran untuk melanjutkan hubungan diplomatik.

Presiden Cina berterima kasih kepada upaya Bin Salman untuk memperluas hubungan Beijing dengan negara-negara Arab, anggota Dewan Kerja Sama Teluk Persia dan negara-negara Asia Barat, dan menegaskan negaranya tetap siap untuk mendukung kelanjutan pembicaraan antara Iran dan Arab Saudi.

Dalam kontak telpon ini, Presiden Cina dan Putra Mahkota Saudi mengkaji bidang-bidang kerja sama antara kedua negara, dan menekankan peningkatan koordinasi untuk memperkuat kemitraan bilateral.

Kantor berita resmi Arab Saudi, WAS baru-baru ini mengumumkan bahwa Hussein Amirabdollahian, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran dan rekannya dari Saudi Faisal bin Farhan telah setuju untuk bertemu di bulan suci Ramadhan.

Menurut laporan itu, menteri luar negeri kedua negara setuju untuk bertemu pada kesempatan paling awal dan memberikan persiapan untuk membuka kembali kedutaan dan konsulat negara masing-masing.

Menurut perjanjian kedua negara, Arab Saudi dan Republik Islam Iran diperkirakan akan membuka kembali kedutaan mereka dalam waktu dua bulan mendatang.

Militer dan Komite Rakyat Yaman Alami Kemajuan di Shabwa

Militer dan komite rakyat Yaman, bertepatan dengan tahun kesembilan agresi militer Koalisi Arab Saudi ke negara itu, berhasil menguasai wilayah-wilayah di Provinsi Shabwa.

Sejumlah wilayah penting di Provinsi Shabwa, termasuk dataran tinggi pegunungan di selatan provinsi itu, Minggu (26/3/2023) berhasil dikuasai oleh militer dan komite rakyat Yaman.

Perang di Yaman

Milisi bersenjata dukungan Koalisi Arab Saudi, setelah terkepung pada hari Minggu dinihari, terpaksa melarikan diri dari wilayah-wilayah Provinsi Shabwa.

Setelah pasukan dukungan Koalisi Saudi mundur, pasukan Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman, masuk ke dalam wilayah Provinsi Shabwa hingga jarak delapan kilometer.

Sejumlah media melaporkan serangan drone pasukan Yaman, terhadap pasukan Koalisi Saudi, dan runtuhnya benteng pertahanan mereka dalam pertempuran di Shabwa.

Ini merupakan operasi pertama militer dan komite rakyat Yaman, di awal tahun kesembilan agresi militer Koalisi Arab Saudi-Amerika Serikat ke negara itu.

Pusat Studi Palestina: 14 Persen Tahanan Palestina Sakit

Pusat Studi Tahanan Palestina mengumumkan bahwa sekitar 14% tahanan di penjara rezim Zionis menderita sakit.

Menurut laporan televisi Al-Mayadeen, Pusat Studi Tahanan Palestina menekankan bahwa lebih dari 650 tahanan Palestina di penjara pendudukan menderita berbagai penyakit dan 19 di antaranya menderita kanker.

Pusat studi tersebut menambahkan bahwa tahanan yang sakit merupakan 14% dari tahanan Palestina yang menderita akibat pengabaian medis.

Menurut laporan ini, 160 narapidana menderita penyakit berbahaya seperti kanker, penyakit jantung dan ginjal, tekanan darah dan diabetes karena kelalaian medis yang disengaja oleh rezim penjajah Quds.

Saat ini, ada sekitar 4.800 tahanan Palestina, termasuk 41 wanita dan 140 anak-anak, di berbagai rezim Zionis, yang selalu menghadapi kejahatan rezim Zionis.

Kemenlu Saudi: Kami Mengutuk Serangan Zionis di Masjid Al-Aqsa

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk serangan para pemukim Zionis di Masjid Al-Aqsa.

Pasukan militer rezim Zionis menyerang Masjid al-Aqsa dengan dalih palsu dan menangkap sejumlah warga Palestina yang sedang beritikaf dan beribadah di bulan suci Ramadan.

Bendera Saudi

Menurut laporan SPA hari Rabu (29/03/2023), Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengumumkan dalam sebuah pernyataan, Kami mengutuk serangan pemukim zionis di halaman Masjid Al-Aqsa dengan dukungan pasukan penjajah (rezim) Israel.

Kementerian Luar Negeri Saudi menambahkan dalam pernyataan ini, Penyerangan para pemukim zionis merusak upaya untuk menciptakan perdamaian serta bertentangan dengan hukum dan peraturan internasional tentang hal-hal yang disucikan agama.

Masjid Al-Aqsa menyaksikan serangan besar-besaran oleh pemukim Zionis hampir setiap hari, yang memasuki masjid ini secara massal dan dengan dukungan militer rezim Zionis.

Jihad Islam Palestina Kecam Pembukaan Kedutaan Republik Azerbaijan di Tel Aviv

Gerakan Jihad Islam Palestina mengutuk pembukaan kedutaan Republik Azerbaijan di Tel Aviv, dan menganggapnya sebagai alat untuk menyelamatkan Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu, dan kabinet ekstremisnya dari krisis internal.

Kedutaan Besar Republik Azerbaijan di kota Tel Aviv secara resmi dibuka pada hari Rabu selama kunjungan menteri luar negeri negara ini ke wilayah pendudukan.

Kantor berita Palestina, Maan hari Kamis (30/3/2023) melaporkan, Khaled Al Batash, salah satu pemimpin gerakan Jihad Islam Palestina menanggapi pembukaan kedutaan Republik Azerbaijan di Tel Aviv dengan mengatakan,"Rezim Zionis saat ini tidak berada dalam kondisi yang baik karena krisis internal, dan pembukaan kedutaan di sana hanya jadi tali untuk menyelamatkan Netanyahu dan kabinet garis kerasnya,".

Al Batash menilai normalisasi hubungan dengan rezim Zionis sebagai belati beracun yang ditikamkan dari belakang kepada perjuangan bangsa Palestina.

"Azerbaijan dan negara-negara Islam dan Arab lainnya yang berkompromi dengan rezim Zionis seharusnya mendukung Palestina dan membantu mereka melawan penjajah," ujar Al Batash.

"Gerakan Jihad Islam mengutuk setiap normalisasi hubungan antara negara Arab dan Islam dengan Israel," tegasnya.

Statemen Khaled Al Batash dilontarkan ketika kelompok perlawanan Palestina sebelumnya telah meminta Republik Azerbaijan untuk mempertimbangkan kembali normalisasi hubungannya dengan rezim Zionis.

Lieberman: Pemulihan Hubungan Iran dan Arab Saudi Bukti Kegagalan Israel

Mantan menteri perang rezim Zionis mengkritik kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama kabinetnya, dan menilai kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi merupakan kegagalan besar bagi Israel dan kebijakan luar negerinya.

Avigdor Lieberman

Iran dan Arab Saudi menjalin kesepakatan dengan mediasi Cina di Beijing untuk melanjutkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun membeku.

Mantan Menteri Urusan Perang Rezim Zionis Avigdor Lieberman hari Rabu (29/3/2023) mengatakan,"Netanyahu tidak menguasai situasi dan kondisi, sehingga kita menyaksikan hasil yang buruk,".

"Salah satu hasil terburuk Netanyahu mengenai hubungan antara Iran dan Arab Saudi sebagai bukti kegagalan kebijakan luar negeri Israel, yang terdaftar sebagai kesalahan Netanyahu. Oleh karena itu, dia harus menerimanya dan segera mengundurkan diri," ujar Lieberman.

"Netanyahu tidak melakukan tugasnya dan tidak memiliki kelayakan menjabat sebagai perdana menteri dan tidak memahami apa pun dari prioritas kerjanya. Ini sebagaimana yang baru -baru ini kami dengar dari statemen Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Iran dan Gaza," tegasnya.

Media rezim Zionis menilai perjanjian antara Iran dan Arab Saudi sebagai tamparan bagi Israel.

Suriah: Kami Siap Lawan Serangan Teror Israel

Kementerian Luar Negeri Suriah menyebut serangan jet-jet tempur Rezim Zionis ke wilayah negara itu sebagai teror, dan menegaskan bahwa Damaskus siap melawan kejahatan fasis Zionis.

Dikutip kantor berita SANA, Jumat (31/3/2023) Kemlu Suriah menegaskan, serangan terus menerus Rezim Zionis ke Suriah, membuktikan adanya koordinasi erat antara Tel Aviv, dan kelompok-kelompok teroris dengan maksud melanggengkan krisis.

Ditambahkannya, "Israel terus melanjutkan kebijakan perang dan kejahatannya terhadap Suriah. Jet-jet tempur Israel berkoordinasi dengan kelompok-kelompok teroris yang menyerang pasukan Suriah di kota Al Dana, dan melakukan kejahatan bengis baru."

Menurut Kemlu Suriah, maksud dari serangan-serangan terbaru Rezim Zionis yang berkoordinasi dengan teroris adalah untuk melanggengkan krisis di Suriah, dan menghabiskan kapasitas negara ini.

"Suriah menegaskan siap menghadapi semua tantangan, dan serangan-serangan fasis demi mewujudkan tekad rakyat Suriah dalam meraih kemenangan dan menegakkan kedaulatan negara ini atas seluruh wilayah teritorial, dan zona udaranya," pungkas Kemlu Suriah.

Israel pada Republik Azerbaijan: Kita Harus Lawan Iran !

Menteri Luar Negeri Rezim Zionis dalam jumpa pers bersama dengan Menlu Republik Azerbaijan di Tel Aviv, kembali menunjukkan sikap permusuhan terhadap Iran.

Dikutip situs Trend, Rabu (29/3/2023) Eli Cohen, menggelar jumpa pers bersama dengan Menlu Republik Azerbaijan, Jeyhun Bayramov yang sedang berkunjung ke Tel Aviv.

 Dalam jumpa pers itu, Menlu Rezim Zionis kembali mengulang tuduhan-tuduhan tak berdasar terhadap Iran, dan mengklaim bahwa Israel, seperti Republik Azerbaijan, berhadapan dengan ancaman Iran.

Menlu Rezim Zionis dalam kesempatan itu juga menuduh Iran, mendukung terorisme, dan menyerang program nuklir damai Iran, meski Rezim Zionis adalah satu-satunya pemilik senjata nuklir di Asia Barat.

 "Republik Azerbaijan dan Israel punya pandangan yang sama tentang bahaya Iran. Iran mengancam kawasan kita, dan dengan dukungan dana atas terorisme, negara itu membuat Timur Tengah tidak aman. Kita harus bersama-sama melawan Iran. Kita tidak boleh membiarkan Iran memperluas potensi nuklirnya," papar Cohen.

 Menurut Trend, Menlu Israel percaya Tel Aviv dan Republik Azerbaijan dapat menggunakan instrumen politik dan ekonomi, pada saat yang sama bisa menyusun ancaman militer yang bisa dipercaya dan tegas.

 Menlu Republik Azerbaijan berkunjung ke Wilayah pendudukan untuk meresmikan Kedutaan Besar negara itu di Tel Aviv.

 

Tags