Yaman: Pintu Perdamaian Masih Terbuka untuk UEA
Anggota Biro Politik Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman mengatakan, pintu perdamaian dengan Uni Emirat Arab (UEA) masih terbuka, seperti halnya negosiasi dengan Arab Saudi.
Dua delegasi dari Arab Saudi dan Oman berdiskusi dengan para pemimpin Pemerintah Penyelamatan Nasional dan Ansarullah Yaman di Sana'a pada hari Minggu, (9/4/2023) tentang cara menciptakan perdamaian di Yaman.
"Sudut pandang Sana'a hingga sekarang terbuka tentang semua pihak yang berdiri di garis permusuhan dan serangan terhadap Yaman," kata Mohammed al-Bukhaiti, anggota Biro Politik Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman, seperti dimuat di situs berita Yemennownews, hari Rabu (12/4/2024).
Dia menambahkan, rakyat Yaman telah membuat pengorbanan besar untuk martabat, kehormatan dan kemerdekaan mereka dan untuk mempertahankan cita-cita nasional mereka, oleh karena itu mengabaikan kedaulatan Yaman dan perannya dalam mencapai cita-cita nasional adalah pengkhianatan, dan kami tidak akan membiarkan ini terjadi.
"Uni Emirat Arab telah memulai penarikan nyata dari Yaman dengan semua formasi dan unit militernya, tetapi kami memiliki informasi yang hampir akurat bahwa UEA berencana untuk mempertahankan beberapa pulau Yaman, padahal kami tidak menerima kepemilikan atas pulau-pulau itu oleh pihak asing, bahkan satu inci pun dari tanah Yaman," kata al-Bukhaiti sebelumnya.
Arab Saudi, dengan dukungan Amerika Serikat, UEA, dan beberapa negara lainnya, telah melakukan invasi militer ke Yaman sejak Maret 2015 dan memblokade negara tersebut melalui darat, laut, dan udara. (RA)