Televisi Al Jazeera dalam laporannya menyebutkan, muqawama Palestina saat ini kehilangan salah satu pendukung terbesarnya, khususnya untuk masa sensitif saat ini.
Mantan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Mohammad Javad Zarif menilai negara-negara Arab mengira mereka bisa membeli keamanannya sendiri di Timur Tengah dengan menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis.
Bersamaan dengan rumor mengenai langkah Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perilisan keputusan penangkapan sejumlah petinggi rezim Zionis Israel dengan dakwaan kejahatan perang di Gaza hingga akhir bulan ini, Koran Times menyatakan ada potensi ICJ tegah mempersiapkan perilisan surat penangkapan Benjamin Netanyahu dan petinggi Israel termasuk menteri peperangan, kepala staf umum militer, dan sejumlah pejabat keamanan rezim ilegal ini karena kejahatan perang.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, meminta negara-negara Arab, untuk membentuk pertahanan udara terpadu dalam rangka melawan Iran, dan mendukung Israel.
Seorang analis politik Aljazair, memuji serangan hukuman Iran, atas Israel, dan menyebut negara-negara Arab, yang menormalisasi hubungan dengan Israel, sebagai pengekor dan pendukung musuh bangsa Arab serta umat Islam.
Juru bicara sayap militer Jihad Islam Palestina, memprotes keras sikap reaksioner negara Arab, dalam perang Gaza. Menurutnya, negara-negara Arab harus meneladani perlawanan Lebanon, dan Yaman, dalam mendukung Palestina.
Amerika Serikat dengan kedok kemanusiaan berusaha mengurangi tekanan opini pulbik karena keterlibatan langsungnya di perang genosida Israel terhadap rakyat Palestina, dan untuk ketiga kalinya demi mendukung kejahatan Tel Aviv, AS memveto draf resolusi penerapan gencatan segera di Gaza.
Pertemuan Luar Biasa Kelima Komite Tetap Palestina Persatuan Parlemen Negara-negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) (PUIC/ Parliamentary Union of the OIC Member States)) telah digelar di Tehran.
Duta Besar Iran untuk Suriah mengatakan, Amerika Serikat, ketakutan perang akan meluas di kawasan, dan Rezim Zionis akan hancur, dan terkait hal ini AS, mengirim pesan ke Iran, lewat salah satu negara Arab.
Salah satu pejabat Gerakan Jihad Islam Palestina, menegaskan, hasil perang Gaza, bukan hanya akan menentukan masa depan Palestina, tapi juga masa depan rezim-rezim Arab.