Pars Today
Duta Besar Iran untuk Suriah mengatakan, Amerika Serikat, ketakutan perang akan meluas di kawasan, dan Rezim Zionis akan hancur, dan terkait hal ini AS, mengirim pesan ke Iran, lewat salah satu negara Arab.
Salah satu pejabat Gerakan Jihad Islam Palestina, menegaskan, hasil perang Gaza, bukan hanya akan menentukan masa depan Palestina, tapi juga masa depan rezim-rezim Arab.
Perdana Menteri Rezim Zionis, saat bertemu Menteri Luar Negeri Inggris, mengatakan, tanpa penumpasan Hamas, tidak ada harapan perdamaian antara Israel, dan negara-negara Arab.
Presiden Suriah, dalam pidatonya pada pertemuan negara-negara Arab dan Muslim, di Riyadh mengatakan, sekarang bukan saatnya berbicara soal solusi dua negara untuk Palestina.
Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, menyampaikan pesan untuk para pemimpin negara Arab dan Muslim, yang hadir dalam pertemuan bersama OKI dan Liga Arab di Riyadh.
Perdana Menteri Irak, Mohammad Shia al-Sudani kembali menekankan, negaranya tidak akan berubah menjadi tempat bagi pelanggaran kedaulatan negara mana pun, khususnya negara-negara tetangga.
Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam, OKI dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran di New York, mengaku gembira karena hubungan Iran dan negara-negara Arab kawasan, pulih dan meningkat.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran seraya menekankan pentingnya perluasan hubungan Iran dan negara-negara kawasan Teluk Persia mengatakan, setiap friksi di kawasan harus diselesaikan melalui dialog konstrukif.
Moussa Kharfi, Wakil Ketua Parlemen Aljazair mengumumkan bahwa negaranya tidak akan menormalisasi hubungannya dengan rezim Zionis.
Pakar memperingatkan gelombang panas tinggi di negara-negara kawasan Asia Barat dalam beberapa hari mendatang.