Tanggapi Resolusi PBB, Jubir Netanyahu: Kami Tolak Gencatan Senjata di Gaza
Juru Bicara Perdana Menteri rezim Zionis menilai permintaan gencatan senjata di Gaza hanya untuk kepentingan Hamas, dan Israel tidak akan pernah mengizinkannya.
Anggota PBB melakukan pemungutan suara mengenai resolusi tidak mengikat untuk segera melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza dalam pemungutan suara di Majelis Umum pada Rabu pagi.
Resolusi ini disetujui dengan 153 suara mendukung, 10 suara menentang, dan 23 suara abstain.
Juru Bicara Perdana Menteri Rezim Zionis meyakini bahwa permintaan gencatan senjata di Gaza hanya untuk kepentingan Hamas dan Israel tidak akan pernah mengizinkannya.
Sejak awal serangan rezim Zionis di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober, Dewan Keamanan PBB belum mampu mengeluarkan resolusi yang mengikat untuk menetapkan gencatan senjata di wilayah ini dalam berbagai pertemuan yang diadakan, karena dijegal oleh Amerika Serikat.
Dalam kasus terbaru, pada tanggal 18 Desember, pemerintah AS memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza, dan Washington terus melanjutkan dukungannya terhadap rezim Zionis.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan penyesalan dan kekecewaannya atas veto Amerika Serikat terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB baru-baru ini, yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.
Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden kemarin memperingatkan bahwa Israel kehilangan dukungan dari komunitas internasional.
Lebih dari 18.400 orang gugur dan sekitar 50.000 orang terluka. Dari jumlah ini lebih dari 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Amerika adalah pendukung terbesar rezim Zionis dalam serangan militer masif di Jalur Gaza.
Amerika telah mengirimkan senjata senilai ratusan juta dolar untukIsrael. Baru-baru ini, pemerintahan Biden telah mengirimkan lebih dari 14.000 peluru tank ke rezim Zionis dengan menggunakan ketentuan darurat dan tanpa meminta persetujuan Kongres AS.(PH)
