Laut Merah Tidak Aman bagi Lalu Lintas Kapal Negara Pendukung Israel
(last modified Thu, 04 Jan 2024 07:26:02 GMT )
Jan 04, 2024 14:26 Asia/Jakarta
  • Laut Merah Tidak Aman bagi Lalu Lintas Kapal Negara Pendukung Israel

Menanggapi berlanjutnya aksi pembunuhan dan genosida yang dilakukan tentara rezim Zionis terhadap masyarakat Gaza yang tidak berdaya, militer Yaman menargetkan kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan.

Selama beberapa pekan terakhir, tentara Yaman telah menargetkan sejumlah kapal Zionis yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah dan selat Bab al-Mandab, yang menyebabkan banyak perusahaan pelayaran besar harus mengubah rutenya daripada menyeberangi Laut Merah, dan memilih rute transportasi yang panjang dan mahal.

Dalam hal ini, tentara Yaman telah menyatakan bahwa mereka hanya menargetkan kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan , tapi lalu lintas kapal lain bebas dan aman.

Komando Pusat AS (CENTCOM) juga mengumumkan operasi baru terhadap tentara Yaman di Laut Merah.

Sputnik melaporkan, Organisasi Maritim Internasional hari Kamis (4/1/2024) mengumumkan bahwa 18 perusahaan pelayaran besar di dunia mengatakan mereka telah memilih rute keliling Afrika untuk kapal mereka untuk menghindari serangan terhadap kapal di Laut Merah.

Organisasi yang berbasis di Inggris ini dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Pengalihanrute kapal ke Afrika Selatan dan dari sana ke Eropa serta belahan dunia lain telah meningkatkan biaya transportasi laut."

Pada saat yang sama, Amerika Serikat belum lama ini menyatakan bahwa mereka telah membentuk koalisi angkatan laut yang mencakup 20 negara untuk melawan operasi tentara Yaman di Laut Merah. Namun tak lama kemudian negara-negara seperti Perancis, Spanyol, Italia dan Australia meninggalkan koalisi ini dan menolak menyerahkan kapal perang mereka kepada komando Amerika.

Aliansi maritim ini mendapat respon dingin dari negara-negara kawasan seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan baru-baru ini Mesir juga menolak bergabung dengan aliansi ini.

Serangan tentara Yaman di Laut Merah dimulai pada 19 November, dan gerakan Ansarullah Yaman mengumumkan akan terus melanjutkan serangan tersebut sampai serangan Israel di Gaza berhenti.

Pemerintah Amerika mengklaim sejak hari itu telah terjadi 24 serangan terhadap kapal di Laut Merah.

Laut Merah merupakan pintu masuk kapal-kapal yang menggunakan Terusan Suez.

Hampir 15% perdagangan maritim dunia, termasuk 8% perdagangan gandum dunia, 12% perdagangan minyak laut, dan 8% perdagangan gas alam cair di dunia dilakukan melalui Dunia Merah. Oleh karena itu, perairan ini sangat penting untuk mentransfer barang antara Asia dan Eropa (PH)