Sikapi Serangan Udara AS di Negaranya, PM Irak Umumkan Berkabung Nasional
Menyusul tewasnya sejumlah personil militer dan warga sipil akibat pemboman dua wilayah di Irak oleh pasukan Amerika Serikat, Perdana Menteri Irak Mohammad Shia al-Sudani hari ini menyatakan berkabung nasional di negaranya.
Pengumuman berkabung nasional di Irak diumumkan setelah Organisasi Al-Hashd al-Shaabi menerbitkan pernyataan bahwa 16 orang tewas dan 36 orang luka-luka akibat serangan bom terbaru Amerika Serikat ke wilayah barat negara ini pada Sabtu pagi.
Yahya Rasool, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Irak membenarkan serangan militer AS di Irak barat pada Sabtu pagi dan mengumumkan bahwa serangan ini merupakan pelanggaran kedaulatan Irak, dan melemahnya upaya pemerintah baghdad untuk membangun stabilitas dan keamanan di negara ini.
Menurut Yahya Rasool, ketika pemerintah Irak berusaha menjamin stabilitas dan keamanan di kawasan, kota Al-Qaim dan daerah perbatasan Irak dan Suriah telah menjadi sasaran serangan udara dan pemboman jet-jet tempur Amerika Serikat.
Menanggapi serangan AS di wilayah Irak barat, pemerintah Irak menekankan bahwa koalisi internasional telah melampaui mandat dan wewenang yang diberikan kepadanya dan telah menjadi ancaman bagi keamanan dan stabilitas Irak.
Dalam hal ini, Kementerian Dalam Negeri Irak hari Sabtu memanggil kuasa usaha Kedutaan Besar Amerika di Baghdad sebagai protes atas invasi AS ke wilayah Irak.
Selain itu, serangan Amerika terhadap al-Mayadeen dan al-Bukamal di Suriah timur menyebabkan 10 orang tewas dan 18 luka-luka.
Amerika mengklaim bahwa serangan ini dilakukan sebagai pembalasan atas terbunuhnya tiga tentara negara ini di sebuah pangkalan di Suriah.
Presiden AS Joe Biden mengatakan Sabtu pagi lalu tentang serangan negaranya terhadap lokasi di Suriah dan Irak sebagai pembalasan atas serangan terhadap pangkalan AS di Suriah yang menewaskan tiga tentara Amerika dan melukai puluhan orang: serangan ini akan terus berlanjut.
Mengonfirmasi serangan AS terhadap Suriah dan Irak, Komando Pusat AS di kawasan (CENTCOM) mengumumkan bahwa AS telah menargetkan lebih dari 85 sasaran dalam serangan udara balasan di Irak dan Suriah.
Pangkalan militer Amerika di Irak dan Suriah telah berulang kali menjadi sasaran serangan drone, roket, dan rudal pasukan perlawanan sejak 17 Oktober 2023.(PH)
https://twitter.com/Parstoday20211
https://t.me/ParstodayIndonesian
https://www.instagram.com/parstodayindonesian_2020/
https://www.facebook.com/ParstodayIndonesia/
https://www.facebook.com/parstodayindonesian2021/