Liga Arab Tanggapi Rencana Pembubaran UNRWA
(last modified Wed, 07 Feb 2024 05:13:49 GMT )
Feb 07, 2024 12:13 Asia/Jakarta
  • Liga Arab Tanggapi Rencana Pembubaran UNRWA

Sekretaris Jenderal Liga Arab menilai rencana pembubaran Badan Lembaga PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sebagai kesalahan moral dan keamanan.

Situs surat kabar Mesir, Al-Shorouk melaporkan, Ahmad Aboul Gheit, Sekretaris Jenderal Liga Arab hari Selasa (6/2/2024) mengatakan bahwa upaya beberapa negara untuk membubarkan UNRWA dengan menangguhkan bantuan keuangan kepada organisasi ini, merupakan pernyataan yang salah dari sudut pandang kemanusiaan dan moral.

 

 

Aboul Gheit menegaskan bahwa pandangan pembubaran UNRWA berbahaya dan sejalan dengan keinginan gerakan ekstrem sayap kanan Israel sebagai pemicu untuk melupakan isu pengungsi Palestina dan mengakhiri segala tanggung jawab terhadap komunitas internasional.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Liga Arab mengapresiasi posisi Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, dan negara-negara yang berupaya menjaga UNRWA dalam situasi kritis saat ini, terutama bantuan tambahan Spanyol dan Portugal kepada badan ini, serta penolakan Norwegia dan Irlandia untuk menghentikan bantuan terhadap organisasi bantuan kemanusiaan internasional ini.

Sekretaris Jenderal Liga Arab menyatakan bahwa 250.000 anak belajar di sekolah UNRWA dan lebih dari 900.000 warga Palestina di Jalur Gaza menerima bantuan pangan UNRWA. 

"Sebelum kesimpulan dari penyelidikan komprehensif yang dilakukan oleh Komisi Peninjau Independen tentang UNRWA yang dipimpin oleh Catherine Colonna, mantan Menteri Luar Negeri Perancis dimumumkan, maka segala prasangka dan tindakan dalam masalah ini harus dihindari," ujar Aboul Gheit.

​Jamal Rushdi, Juru Bicara Sekretaris Jenderal Liga Arab juga mengatakan bahwa Aboul Ghait meminta semua negara yang menghentikan atau mengurangi bantuan keuangannya ke UNRWA untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini dan kesalahan mereka dalam hal kemanusiaan dan keamanan.

Setelah rezim Zionis menuduh pegawai UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober (Operasi Badai Al-Aqsa), Amerika Serikat dan beberapa negara sekutu mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan bantuan keuangan mereka untuk UNRWA.(PH)