Jun 24, 2024 16:56 Asia/Jakarta
  • Pengusaha Israel: Dengan adanya Pemerintahan Netanyahu, Tidak ada lagi Keamanan Ekonomi

Pengusaha Israel menuntut penggulingan kabinet Benjamin Netanyahu, perdana menteri rezim ini dan penyelenggaraan pemilu dini parlemen (Knesset)

Kelompok yang terdiri dari 200 pengusaha besar Israel, mengumumkan tujuan dari upaya menggulingkan Netanyahu adalah menyelamatkan Israel dari krisis ekonomi yang parah.

 

Menurut keterangan Pars Today, Eyal Waldman, salah satu pengusaha terkenal Israel terkait hal ini mengatakan, Kabinet saat ini adalah musuh Israel dan kita harus berusaha untuk memajukan waktu pemilu.

 

Berdasarkan keterangan Waldman, para pengusaha Israel berusaha meyakinkan anggota Knesset yang duduk di kabinet untuk menggulingkan Netanyahu.

 

Setelah lebih dari delapan bulan dari dimulainya agresi tanpa hasil oleh Israel ke Jalur Gaza, rezim ini dari hari ke hari semakin terpuruk dalam krisis luar dan dalam negeri, khususnya defisit anggaran.

 

Israel selama agresinya ke Gaza hanya menimbulkan pembantaian massal, kerusakan, kejahatan perang, pelanggaran hukum internasional, pengeboman organisasi bantuan dan memaksakan kelaparan di Jalur Gaza.

 

Sebelumnya Kementerian Keuangan Israel mengumumkan, defisit anggaran rezim ini telah meningkat menjadi tujuh persen PDB dalam 12 bulan yang berakhir pada bulan April.

 

Selain itu, pendapatan pajak Israel selama tiga bulan pertama tahun ini turun 4,1 persen dan pada bulan April turun 13,1 persen.

 

Kementerian Keuangan Israel memprediksikan tahun 2025 akan menghadapi defisit anggaran sebesar delapan miliar dolar, mengingat anggaran perang di Gaza saat ini.

 

Media Israel Jerusalem Post Minggu (23/6/2024) melaporkan bahwa perang Gaza telah memberi pukulan ekonomi yang besar, khususnya di sektor pertanian kepada para petani di berbagai wilayah distrik Zionis.

 

Sekaitan dengan ini Koran Calcalist menulis, mengingat data awal Kementerian Keuangan Israel, perang di Gaza akan membebani anggaran rezim ini sebesar 200 juta shekel atau setara dengan 51 miliar dolar, dan ini setara dengan 10 persen PDB.

 

Lebih lanjut Calcalist menggambarkan perkiraan Kementerian Keuangan rezim Zionis sebagai optimis mengenai biaya perang di Gaza sebesar 51 miliar dolar.

 

Menurut para ahli, rezim pendudukan Israel telah kalah dalam perang ini terlepas dari keuntungan apa pun di masa depan, dan bahkan setelah lebih dari delapan bulan, rezim tersebut belum mampu mengalahkan kelompok perlawanan di wilayah kecil yang telah dikepung selama bertahun-tahun, dan telah kehilangan dukungan opini publik dunia karena kejahatan terbuka yang dilakukan di Gaza.

 

Menurut laporan terbaru, dalam serangan Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 sampai saat ini 37 ribu warga Palestina gugur dan lebih dari 85 ribu lainnya terluka.

 

Rezim Israel didirikan pada tahun 1917 dengan rancangan kolonialisme Inggris dan melalui imigrasi orang-orang Yahudi dari berbagai negara ke tanah Palestina dan keberadaannya diumumkan pada tahun 1948. Sejak itu, berbagai rencana pembunuhan massal dilakukan untuk melakukan genosida terhadap rakyat Palestina dan mengambil alih seluruh tanah mereka. (MF)

 

 

Tags