Tak Mampu Kalahkan Hizbullah, Israel Ledakkan Rumah Warga Lalu Mundur
Nov 18, 2024 18:18 Asia/Jakarta
Parstoday – Para pengamat militer percaya pasukan Israel, setelah mendapatkan perlawanan sengit yang tidak dibayangkan sebelumnya dari pasukan Hizbullah, terpaksa mengubah strategi di selatan Lebanon.
Israel sejak awal Oktober 2024 melancarkan serangan darat ke selatan Lebanon, tapi sampai sekarang bahkan tidak mampu menduduki satu desa pun di wilayah itu, pasalnya pasukan Israel, mendapatkan perlawanan yang tak terbayangkan dari Hizbullah.
Menurut stasiun televisi Al Jazeera, selama ini sedikitnya 100 tentara Israel, terbunuh di Lebanon Selatan, dan ribuan tentara lainnya terluka, 43 unit tank Merkava, delapan buldoser, dan sejumlah drone canggih, ditambah peralatan perang lain, hancur.
Sebelumnya Israel, tidak pernah membayangkan akan berhadapan dengan perlawanan sengit semacam ini dari pasukan Hizbullah, terutama setelah para pemimpin kelompok itu diteror.
TV Al Jazeera melanjutkan, pasukan Israel, mengubah taktik dan mulai meledakkan rumah-rumah warga sipil di selatan Lebanon, lalu mundur dengan cepat untuk menghindari bertambahnya korban. Hal ini disebabkan oleh efektifnya penyergapan-penyergapan yang dilakukan Hizbullah.
Tapi pertanyaannya adalah mengapa setelah berlalu lebih dari satu bulan sejak serangan darat, pasukan Israel, masih belum mampu menduduki bahkan satu desa di selatan Lebanon?
Para pengamat militer meyakini pasukan Israel, setelah berhadapan dengan perlawanan sengit pasukan Hizbullah, baru menyadari bahwa mereka tidak mampu bertahan di wilayah Lebanon, dan jika dipaksakan akan menimbulkan lebih banyak korban dari pihaknya.
Oleh karena itu, meskipun pasukan Israel, awalnya bermaksud masuk ke dalam wilayah Lebanon hingga mencapai Sungai Litani, namun setelah menyaksikan perlawanan Hizbullah, mereka mengubah strategi, dan saat ini hanya mampu masuk hingga tiga kilometer di wilayah selatan Lebanon.
Media-media Israel, seperti biasanya mencemaskan analisa-analisa terkait perang yang berlangsung di Gaza dan Lebanon, dan mengatakan bahwa Lebanon, telah berubah menjadi lubang yang menelan pasukan Israel.
Sehubungan dengan ini, Kanal 12 televisi Israel, melaporkan, berdasarkan data dari Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel, saat ini Militer Israel, kekurangan lebih dari 10.000 personel militer, dan 7.500 personel di antaranya harus bertugas di unit-unit tempur.
Sementara upaya untuk merekrut orang-orang Yahudi dari kelompok Haredi, sama sekali tidak punya peluang. Roi Kais, koresponden Bahasa Arab, stasiun televisi Israel, KAN 11, mengatakan, Hizbullah Lebanon tetap ada, dan melanjutkan serangan-serangan rudal secara teratur.
Kanal 13 stasiun televisi Israel, mengatakan, kesalahan besar Menteri Perang Israel yang baru adalah mengumumkan kemenangan Israel atas Hizbullah setelah satu minggu diangkat sebagai Menteri. Satu lagi kesalahan Israel Katz, menyebut tujuan perang untuk melucuti senjata Hizbullah, dan ini akan berpengaruh pada sikap Hizbullah dalam perundingan damai. (HS)