Mengapa Sebagian Negara Arab Berusaha Melucuti Front Perlawanan?
(last modified Sun, 20 Apr 2025 04:15:26 GMT )
Apr 20, 2025 11:15 Asia/Jakarta
  • Mengapa Sebagian Negara Arab Berusaha Melucuti Front Perlawanan?

Surat kabar Rai al-Youm mengungkapkan bahwa beberapa negara Arab telah menekan Hamas supaya menerima syarat Zionis terkait pelucutan senjata perlawanan, namun pejabat Hamas mengatakan kepada mereka bahwa tidak ada diskusi tentang senjata perlawanan yang dapat diterima.

Tehran, Pars Today- Media Arab baru-baru ini menerbitkan laporan tentang tekanan dari beberapa negara Arab terhadap Hamas untuk menerima tuntutan menipu dari Israel.

Laporan ini menyoroti usulan gencatan senjata manipulatif dari rezim Zionis, yang menekankan perlunya pelucutan senjata perlawanan di Gaza, dan penolakannya oleh para pemimpin Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya,

Rai al-Youm melaporkan bahwa gerakan Hamas mendapat tekanan besar dari beberapa rezim Arab untuk menyetujui rencana pelucutan senjata lengkap dengan imbalan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza.

Pada saat yang sama, Sheikh Naim Qassem, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menganggap komentar pejabat Israel tentang pelucutan senjata perlawanan sebagai upaya untuk melemahkan dan menduduki Lebanon.

Sheikh Naim Qassem hari Jumat mengatakan,"Siapa pun yang ingin melucuti senjata perlawanan, berarti memberikan layanan gratis kepada Israel, dan tujuannya untuk menimbulkan perselisihan antara perlawanan dan tentara".

Dalam konteks ini, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Lebanon menilai proyek pelucutan senjata merupakan konspirasi melawan negara lain dan memandang pemeliharaan pencegahan sebagai garis depan dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan, serta menekankan bahwa pencegahan ini tidak boleh dipertaruhkan.

Mojtaba Amani, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Lebanon di laman X menyoroti pernyataan yang dibuat mengenai pelucutan senjata Hizbullah dengan mengatakan,"Proyek pelucutan senjata adalah konspirasi yang jelas terhadap negara-negara kawasan.Ketika Amerika Serikat memasok dengan senjata dan rudal terkini ke Israel, ia mencegah negara lain memperkuat dan mempersenjatai tentara mereka dan, dengan berbagai dalih, menekan negara lain untuk mengurangi atau menghancurkan persenjataan mereka".

Amani melanjutkan,"Republik Islam Iran memahami bahaya konspirasi ini dan ancamannya terhadap keamanan negara-negara di kawasan.Kami memperingatkan orang lain agar tidak jatuh ke dalam perangkap musuh.Mempertahankan pencegahan adalah garis depan dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan dan tidak boleh dibahayakan."

Sari Arabi, analis politik Arab juga menyatakan bahwa tuntutan Zionis untuk melucuti senjata perlawanan tidak lebih dari sekadar kedok baru untuk agresi kriminal mereka terhadap warga sipil.

Menurut analis ini, Israel bahkan tidak mematuhi perjanjian gencatan senjata dengan perlawanan Palestina yang ditandatanganinya pada bulan Januari, dan tidak mematuhi satu pun klausul politik dan kemanusiaannya, dan para mediator, dengan diamnya mereka, membantu Israel melanggar perjanjian tersebut.(PH)