Maskapai-Maskapai Udara Mana Saja yang Tunda Penerbangan ke Israel?
(last modified Sun, 11 May 2025 14:43:39 GMT )
May 11, 2025 21:43 Asia/Jakarta
  • Maskapai-Maskapai Udara Mana Saja yang Tunda Penerbangan ke Israel?

Pars Today – Serangan rudal terbaru Angkatan Bersenjata Yaman, ke bandara Ben Gurion, Tel Aviv, mendorong krisis penerbangan maskapai-maskapai udara internasional tujuan Israel, ke fase baru.

Pasca-serangan rudal terbaru Yaman, ke bandara Ben Gurion, gelombang penundaan penerbangan telah membuat nasib ribuan penumpang Zionis, terkatung-katung di berbagai negara dunia.
 
Maskapai-maskapai penerbangan sejumlah negara termasuk Jerman, Swiss, Spanyol, Italia, dan India, telah memperpanjang penundaan penerbangan mereka ke Tel Aviv. Langkah ini disebabkan kekhawatiran keamanan.
 
Juru bicara maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, mengumumkan, karena alasan keamanan, penerbangan ke Israel, ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan yang sama juga diambil maskapai Swiss Air dan Air India.
 
Sumber resmi di maskapai-maskapai tersebut menegaskan bahwa keamanan penumpang, dan awak kapal merupakan prioritas utama, dan dimulainya kembali penerbangan tergantung pada hasil evaluasi terkait kondisi keamanan di masa depan.
 
Maskapai penerbangan Italia, ITA, Sabtu (10/5/2025) mengumumkan, seluruh penerbangan ke Israel, ditunda hingga tanggal 19 Mei 2025.
 
Menurut keterangan surat kabar Israel, The Marker, hari Minggu, jumlah maskapai penerbangan dunia yang menunda penerbangan mereka ke Tel Aviv karena serangan rudal Yaman, bertambah menjadi 19 maskapai.
 
Para analis meyakini berlanjutnya kondisi ini dapat memberikan dampak negatif pada ekonomi dan politik Israel secara signifikan terutama di bidang transportasi udara, dan pariwisata. 
 
Dalam hal ini pemerintah Rezim Zionis mengumumkan bahwa pengawasan keamanan di bandara-bandara rezim ini sudah ditingkatkan.
 
Direktur eksekutif perusahaan Israel, Signal, baru-baru ini mengomentari penundaan penerbangan sejumlah maskapai asing ke bandara Ben Gurion, akibat serangan rudal Yaman.
 
Ia mengatakan, “Kami berharap maskapai-maskapai asing tidak memperpanjang lagi penerbangan mereka ke Israel lebih dari sekarang, pasalnya hal ini akan membawa kerugian besar bagi kami, dan menyebabkan kenaikan harga-harga.”
 
Penentuan waktu dimulainya kembali aktivitas maskapai-maskapai penerbangan yang ada di dalam Wilayah pendudukan, yang menyaksikan dari dekat situasi yang berkembang, adalah perkara sulit.
 
Pusat Koordinasi Operasi Kemanusiaan di Yaman mengumumkan bahwa negara itu sudah menginformasikan kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, ICAO, dan Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional, IATA bahwa bandara-bandara Israel akan selalu terancam serangan Angkatan Bersenjata Yaman, karenanya hal ini sudah dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
 
Angkatan Bersenjata Yaman, dalam beberapa bulan terakhir dalam rangka mendukung perlawanan bangsa tertindas Palestina di Jalur Gaza, selain melakukan blokade laut atas Rezim Zionis, juga melancarkan serangan terhadap target-target militer Israel, di Wilayah pendudukan, serta memberlakukan blokade udara atas rezim itu.
 
Pasukan Yaman, berjanji akan melanjutkan serangan ke Rezim Zionis selama rezim ini belum menghentikan serangan dan blokade ke Gaza. (HS)