Apakah Rezim Israel akan Runtuh dari Dalam?
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i175644
Pars Today - Sejak awal serangan Israel di Gaza, dan terutama setelah serangan 7 Oktober 2023, proses migrasi dari Wilayah Pendudukan ke luar negeri telah meningkat secara signifikan.
(last modified 2025-08-13T06:06:15+00:00 )
Aug 13, 2025 13:04 Asia/Jakarta
  • Migrasi para zionis dari Israel ke negara lain
    Migrasi para zionis dari Israel ke negara lain

Pars Today - Sejak awal serangan Israel di Gaza, dan terutama setelah serangan 7 Oktober 2023, proses migrasi dari Wilayah Pendudukan ke luar negeri telah meningkat secara signifikan.

Menurut laporan Pars Today mengutip FNA, sejak dimulainya perang di Gaza, dan terutama setelah serangan 7 Oktober 2023, proses migrasi dari Wilayah Pendudukan ke luar negeri, yang sebagian besar mencakup orang-orang terpelajar dan spesialis di bidang teknologi, kedokteran, dan sektor vital lainnya, telah meningkat secara signifikan.

Disebutkan bahwa lebih dari 82.000 elit dan spesialis Zionis meninggalkan Wilayah Pendudukan dalam satu tahun.

Para imigran dari Wilayah Pendudukan sebagian besar adalah kaum muda berusia 25 hingga 44 tahun dan berasal dari kelompok ilmiah, teknologi, dan profesional yang telah memutuskan untuk meninggalkan Wilayah Pendudukan karena berbagai alasan politik, ekonomi, dan sosial.

Profesor Aaron Ciechanover, seorang peraih Nobel dan ilmuwan Zionis memperingatkan tentang gelombang migrasi ini, Jika hanya 30.000 elit kunci ini meninggalkan Israel, Israel praktis tidak akan memiliki masa depan.

Ia melihat alasan utama situasi ini adalah kebijakan pemerintahan sayap kanan Netanyahu dan melemahnya lembaga-lembaga demokrasi, yang telah membuat lapisan masyarakat terkemuka merasa tidak aman dan tak berdaya.

Seiring dengan migrasi kaum elit, arus keluar modal dari wilayah-wilayah pendudukan juga meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Menurut laporan, warga Israel mentransfer lebih dari $7 miliar modal ke luar negeri pada paruh pertama tahun 2024, dua kali lipat jumlah yang ditransfer dalam tiga tahun sebelumnya.

Para pejabat Israel mengaitkan situasi ini dengan perang di Gaza, reformasi peradilan, dan pemecatan para eksekutif senior, yang telah sangat mengurangi kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi dan politik Israel. Banyak orang kaya dan investor lebih memilih untuk mentransfer aset mereka ke luar negeri dan berinvestasi di sana.(sl)