Ekonomi Israel di Jalur Isolasi; Sepuluh Negara Hentikan Investasi
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i177624-ekonomi_israel_di_jalur_isolasi_sepuluh_negara_hentikan_investasi
Sementara serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut, sejumlah dana dan negara telah berhenti berinvestasi di wilayah yang diduduki, sebuah tindakan yang telah mengisolasi Tel Aviv.
(last modified 2025-10-01T07:35:30+00:00 )
Okt 01, 2025 13:55 Asia/Jakarta
  • Ekonomi Israel di Jalur Isolasi; Sepuluh Negara Hentikan Investasi

Sementara serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut, sejumlah dana dan negara telah berhenti berinvestasi di wilayah yang diduduki, sebuah tindakan yang telah mengisolasi Tel Aviv.

Menyusul serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza dan meningkatnya kebijakan permukiman di Tepi Barat, gelombang sanksi ekonomi, pemangkasan investasi, dan penangguhan perjanjian perdagangan terhadap rezim tersebut telah diberlakukan oleh pemerintah dan lembaga keuangan internasional. Langkah-langkah ini dipandang sebagai cerminan meningkatnya tekanan untuk mematuhi hak asasi manusia dan prinsip-prinsip etika dalam kebijakan ekonomi dan investasi, menurut Pars Today, mengutip Fars News Agency.

Dana-dana Eropa menarik diri dari perekonomian Israel

Salah satu perkembangan paling signifikan adalah keputusan dana kekayaan negara Eropa untuk berhenti berinvestasi di Israel. Dana kekayaan negara Norwegia, yang terbesar di dunia dengan aset dua triliun dolar, mengumumkan pada Agustus 2025 bahwa mereka telah menjual sahamnya di 11 perusahaan Israel dan menarik pengelolaan investasinya dari manajer asing.

Dana tersebut sebelumnya mengumumkan nilai investasinya di Israel sekitar $1,95 miliar. Dana pensiun Norwegia juga menghentikan kerja samanya dengan dua perusahaan senjata Amerika dan Jerman karena kemungkinan peran mereka dalam perang Gaza.

Di Denmark, dua dana pensiun besar, termasuk Dana Guru dan Pendidik, mengakhiri investasi mereka di perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel. Di Irlandia, Dana Investasi Negara (ISIF) telah memangkas investasinya di enam perusahaan Israel, termasuk dua bank besar.

Tindakan yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya oleh Pemerintah Eropa

Beberapa pemerintah Eropa juga telah mengambil tindakan praktis dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel. Spanyol telah memberlakukan embargo senjata penuh, melarang impor barang-barang yang diproduksi di permukiman, dan membatalkan beberapa kontrak militer dengan Tel Aviv. Belanda juga telah menghentikan ekspor suku cadang dan senjata jet tempur F-35 serta berupaya melarang impor produk-produk permukiman.

Irlandia sedang dalam proses untuk mengesahkan undang-undang yang akan mengkriminalisasi impor barang-barang yang diproduksi di permukiman Tepi Barat. Slovenia telah melarang perdagangan senjata dan impor produk-produk permukiman, dan Turki telah sepenuhnya menangguhkan ekspor dan impor dengan Israel mulai Mei 2024.

Sanksi dari Negara-negara Selatan

Ke-12 negara anggota Grup Den Haag, termasuk Kuba, Malaysia, Afrika Selatan, Irak, Indonesia, dan beberapa negara Amerika Latin, juga mengumumkan pada pertemuan Juli 2025 di Kolombia bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi senjata, keuangan, dan maritim terhadap Israel.

Negara-negara ini berjanji untuk mencegah transfer peralatan militer dan mengupayakan hukuman bagi para pelaku kejahatan perang.

Peringatan tentang krisis ekonomi Israel

Dr. Yousef Awadeh, seorang ekonom Palestina, memperingatkan bahwa sanksi akan sangat merugikan di bidang teknologi tinggi, yang menyumbang 60 persen investasi asing dan setengah dari ekspor Israel.

Nabil Armali, seorang pakar ekonomi dan pendiri situs web Wasla, juga menekankan bahwa tindakan terbaru dari lembaga Norwegia dan Denmark merupakan awal dari tren yang lebih besar, dan jika sanksi diperluas ke sektor perbankan dan perjanjian perdagangan bebas, ekonomi Israel akan menghadapi krisis yang serius.(PH)