Penyebaran Kekuatan Lunak Saudi di Afrika
Majalah Amerika, The Globalist dalam sebuah laporan terbaru memperingatkan tentang penyebaran ekstremisme, pemikiran Wahabi dan kekerasan di seluruh benua Afrika dengan dana milyaran dolar dari Arab Saudi.
Dalam laporannya, The Globalist menulis bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak boleh membiarkan tindakan Saudi di Afrika, karena negara itu sedang berupaya untuk menyebarluaskan pemikiran Wahabi dan kekerasan di benua tersebut.
Salah satu contoh paling segar tentang penyebaran kekuatan lunak Arab Saudi di Afrika Barat dilakukan di daerah Zamfara, Nigeria pada tahun 1999. Daerah itu sekarang menjadi basis utama kelompok teroris Daesh dan Boko Haram di Nigeria. Para pendiri kedua kelompok tersebut memiliki hubungan dengan Kerajaan Saudi.
Ideologi jaringan teroris bersumber dari doktrin-doktrin Wahabi dan akidah sesat ini memainkan peran penting dalam membentuk kegiatan-kegiatan terorisme Al Saudi di kawasan dan dunia.
Cabang kelompok teroris yang didukung oleh Arab Saudi seperti Daesh dan Al Qaeda, melakukan kegiatan dengan nama-nama lain seperti, Ansar al-Shariah, Boko Haram dan Al Shabab di Afrika, Asia dan bahkan Eropa. Ini adalah sebuah alarm bahaya bagi keamanan global.
Meningkatnya kekerasan, ekstremisme dan kekacauan di dunia merupakan dampak dari kebijakan Arab Saudi dalam mempromosikan pemikiran Wahabi di bawah dukungan AS.
Para alumni madrasah-madrasah Wahabi sedianya akan membantu memajukan kepentingan Saudi dan sekutunya di daerah-daerah strategis, tapi sekarang mereka sudah tidak mengenal tapal batas dan kota-kota di Asia, Afrika, Eropa dan bahkan AS berada dalam ancaman mereka.
Dengan mencermati perkebangan kegiatan teroris di kawasan dan dunia, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas teroris berasal dari Arab Saudi atau orang-orang yang sudah termakan doktrin sesat Wahabi. Mereka juga mendapat dukungan dana dan senjata dari Al Saud. Rezim Saudi dan akidah sesat Wahabi memainkan peran penting dalam menyebarluaskan kegiatan teroris di kawasan dan dunia.
Motivasi utama Saudi membentuk kelompok-kelompok teroris dan mendukung terorisme negara di Timur Tengah adalah untuk melawan poros perlawanan Islam di kawasan yang terus menguat. Untuk membendung pengaruh poros resistensi ini, Riyadh gencar mempromosikan pemikiran Wahabi di tengah masyarakat Islam.
Tujuan lain Arab Saudi membentuk kelompok-kelompok teroris Wahabi adalah menciptakan gelombang ketakutan dan menyulut konflik sektarian di Dunia Islam.
Para ekstrimis Wahabi berusaha mengobarkan perang saudara dengan mengangkat isu kafir, dan juga memerangi semua mazhab dalam Islam. Mereka menganggap hanya kelompoknya yang benar, sementara mazhab lain adalah sesat dan kafir.
Para pendukung Saudi bahkan mengakui kegiatan terorisme yang disponsori Riyadh. Menurut salah satu dokumen WikiLeaks, mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengakui bahwa Saudi adalah penyokong utama dana untuk kelompok-kelompok teroris di dunia termasuk di Afrika. Hillary dalam bukunya Hard Choices mengatakan, Daesh dibentuk oleh AS dan sekutunya dengan memanfaatkan kevakuman yang ada di Timur Tengah.
Ini adalah sebuah realitas yang juga diakui oleh media-media Amerika seperti, The Washington Post, New York Times dan majalah The Globalist. (RM)