Industri Digital Amerika Melayani Terorisme Israel
Saat ini, ada banyak pembicaraan tentang penyediaan sistem pertahanan rudal THAAD AS kepada rezim Zionis, yang menurut beberapa sumber, telah dikerahkan di Wilayah Pendudukan Palestina, dan Amerika, selain bantuan pemerintah, juga telah memobilisasi perusahaan swasta dan komersial di bidang penyediaan layanan satelit dan digital kepada rezim ini.
Tampaknya dari banyak berita di media-media Barat bahwa rezim Zionis menerima sistem THAAD dari AS beberapa tahun yang lalu, dan ini merupakan tambahan dari sistem THAAD lain yang telah ditempatkan AS di negara-negara tetangga di kawasan.
Namun, berbagai drone dan rudal dari Front Perlawanan mampu menerobos pertahanan yang kompleks dan rumit tersebut berkali-kali selama beberapa bulan terakhir dan mencapai sasaran strategis di Umm Al-Rashrash (Eilat), Haifa, Tel Aviv dan Ber Sheba (seperti pangkalan militer Nevatim dan tempat markas Mossad berada).
Sementara itu, tidak diragukan lagi, sebagian besar kemampuan intelijen dan keamanan rezim Zionis di medan perang bergantung pada fasilitas dan teknologi satelit yang dibuat sendiri atau disediakan oleh sponsor Amerika dan Eropa.
Rezim Zionis yang semakin mengintensifkan serangannya ke Lebanon sejak 1 Oktober membuat para komandan militer rezim ini sangat membutuhkan citra satelit yang detail dan lokasinya dari Lebanon dan wilayah lainnya.
Tekanan perang di beberapa lini, kegagalan berturut-turut di medan perang, serangan langsung oleh Iran dan penghentian sejumlah aset satelit sensitif Zionis, menyebabkan Amerika mengimpor sebagian besar kapasitas satelit komersialnya untuk mendukung rezim Zionis.
Keterlibatan satelit militer Amerika di berbagai belahan dunia menyebabkan Pentagon dan komunitas intelijen Amerika meminta kerja sama dari perusahaan satelit penting Amerika berdasarkan kontrak rahasia.
Perusahaan satelit Blacksky dan Maxsar adalah dua kontraktor penting Pentagon, yang secara eksklusif memberikan semua citra satelit mereka kepada Zionis dalam tiga bulan terakhir.
Sistem satelit kedua perusahaan ini saat ini terfokus di Lebanon, Iran, Yaman, Suriah, dan Palestina yang diduduki.
Selama kunjungan Netanyahu ke Washington pada tanggal 23 Juli, masalah ini dibahas.
Pasukan militer Zionis, yang mengandalkan kontrak rahasia sebesar 150 juta dolar, menerima gambar tersebut dari operator swasta Amerika bernama BlackSky.
Zionis juga menerima citra satelit dari perusahaan Maxsar melalui Pentagon.
Maxsar adalah salah satu dari tiga kontraktor satelit utama Pentagon, dan sebagian besar gambar yang diperoleh sistem satelit perusahaan ini pertama-tama disuntikkan ke komunitas intelijen Amerika dan kemudian ke rezim Zionis.
Pada saat yang sama, rezim Zionis memperluas cakupan diplomasi digitalnya ke perusahaan-perusahaan teknologi besar di Barat.
Laporan Human Rights Watch pada tanggal 20 Desember 2023 menunjukkan bahwa Meta Technology Company, pemilik platform besar seperti Instagram dan Facebook, secara luas menyensor suara warga dan pembela Palestina. Sebuah tindakan yang rupanya diminta oleh rezim Israel.
Beberapa perusahaan kecerdasan buatan di Wilayah Pendudukan dan Amerika Serikat, yang terlibat dalam perang informasi rezim sebelum dimulainya konflik militer tahun lalu, diaktifkan segera setelah operasi Badai Al-Aqsa.
Misalnya, perusahaan teknologi Akooda memperkenalkan perangkat lunak bernama "Words of Iron" di Wilayah Pendudukan dalam beberapa hari, yang merupakan aplikasi berbasis kecerdasan buatan.
Aplikasi ini memungkinkan pengguna, dengan cara yang tampak alami dan spontan, memperkuat postingan yang mendukung rezim Zionis dan melaporkan postingan yang kritis terhadap tindakan pendudukan.
Rezim ini, dengan menggunakan platform digital dan berkolaborasi dengan perusahaan teknologi besar Barat, mencoba menjadikan narasinya sebagai fakta yang tidak perlu dipertanyakan lagi di benak khalayak.
Dengan menyebarkan informasi palsu dan memutarbalikkan fakta, Zionis berusaha mendapatkan dukungan internasional atas kejahatan mereka di Gaza dan Wilayah Pendudukan lainnya. Dari sudut pandang ini, menghadapi perang semacam ini memerlukan kesadaran, dukungan luas terhadap narasi perlawanan, dan upaya untuk mempromosikan kebenaran.(sl)