Ketua Parlemen Lebanon: Negara-negara Muslim Harus Tutup Kedubesnya di AS
(last modified Tue, 21 Feb 2017 12:16:47 GMT )
Feb 21, 2017 19:16 Asia/Jakarta
  • Nabih Berri
    Nabih Berri

Ketua Parlemen Lebanon mengatakan, negara-negara Muslim harus menutup kedutaan-kedutaan besarnya di Amerika Serikat untuk membalas dukungan Washington atas pemindahan kedubes negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan rezim Zionis Israel ke Baitul Maqdis.

IRNA (21/2) melaporkan, di konferensi internasional dukungan atas Intifada Palestina ke-6 di Tehran, Nabih Berri, Ketua Parlemen Lebanon menjelaskan, Amerika mendukung dengan seluruh kemampuannya perluasan distrik ilegal Zionis. Menurutnya, tekanan-tekanan yang dilakukan terhadap rakyat tertindas Palestina hanya untuk membuka tiga opsi, bunuh diri, menyerah atau melarikan diri.

Ketua Parlemen Lebanon menekankan terbentuknya persatuan di antara negara Muslim terkait masalah Palestina dan menuturkan, matinya api di Timur Tengah diawali dan akhiri di Palestina.

Donald Trump, Presiden Amerika berjanji kepada Benyamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel untuk memindahkan kedubes negaranya dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis. Hal itu memicu protes luas dari kelompok-kelompok perlawanan Palestina dan beberapa negara dunia.

Salah satu senjata Israel yang digunakan untuk mengokohkan dominasinya di Baitul Maqdis adalah memindahkan kedubes negara-negara asing yang punya hubungan diplomatik dengan rezim itu.

Mayoritas negara-negara itu menolak memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv karena khawatir dengan reaksi publik internasional.

Prakarsa serta dukungan Amerika atas masalah ini menunjukkan perhatian Washington kepada Israel di bawah bayang-bayang penjajahan dan kejahatan-kejahatan yang tak pernah berhenti.

PM Israel baru-baru ini dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS menyebut Donald Trump sebagai pendukung terkuat Israel. (HS) 

Tags