Pars Today
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri menilai positif evaluasi atas proses kemajuan hubungan dengan Arab Saudi.
Pada hari Selasa, parlemen Lebanon memilih kembali Nabih Berri sebagai ketua parlemen. Terlepas dari sejumlah keberatan yang mencerminkan parlemen yang terpecah, Berri mengatakan dalam pidato pertamanya bahwa prioritasnya adalah fokus pada kebutuhan rakyat Lebanon:
Ketua Parlemen Lebanon memprotes boikot negaranya oleh negara-negara Arab dan mengatakan, hal ini dilakukan terhadap Lebanon, padahal negara-negara Arab membuka pintunya untuk rezim Zionis Israel.
Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri menyerukan persatuan dunia Islam dalam menghadapi plot Kesepakatan Abad, dan menegaskan, "Tidak ada yang bisa membuat kita tunduk terhadap proyek-proyek Israel."
Ketua Parlemen Lebanon mengatakan, Beirut tidak akan ikut menyaksikan kebohongan-kebohongan dan bersekutu menjual Palestina.
Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri meminta para anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC) dan negara-negara Arab untuk mencapai kesepahaman dengan Iran.
Presiden Irak, Barham Salih menegaskan urgensi peningkatan hubungan kerja sama negaranya dengan Lebanon.
Nabih Berri, Ketua Parlemen Lebanon dalam kunjungan kerja ke Iran akan melakukan pertemuan dan dialog dengan tokoh-tokoh politik dan agama Irak.
Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri menilai persatuan nasional sebagai faktor utama kemenangan terhadap rezim Zionis Israel, Daesh (ISIS) dan terorisme.
Ketua parlemen Lebanon Nabih Berri mengatakan, langkah Presiden AS Donald Trump mengakui secara resmi kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan Suriah jelas tertolak dan melanggar hukum internasional.