Ulama Sunni Lebanon: Wahhabisme, Penyebab Perpecahan Umat Islam
Seorang ulama Ahlussunnah Lebanon mengatakan, pemikiran Wahhabisme adalah penyebab utama perpecahan umat Islam, di mana satu-satunya cara agar Arab Saudi dekat dengan umat Islam adalah penghapusan pemikiran menyimpang ini.
Sheikh Maher Abdul-Razzaq, Ketua Gerakan Reformasi dan Persatuan Lebanon mengatakan hal itu dalam wawancara dengan kantor berita internasional, Rasa News, Selasa (4/7/2017).
Ia menyingung situasi internal Arab Saudi pasca penunjukkan Pangeran Mohammad bin Salman sebagai Putra Mahkota baru menggantikan Pangeran Mohammed bin Nayef.
"Peristiwa terbaru di Arab Saudi merupakan sebuah kudeta dalam lingkungan keluarga, di mana perancang dan perencana utamanya adalah Amerika Serikat dan rezim Zionis (Israel)," imbuhnya.
Sheikh Abdul-Razzaq menjelaskan, kebijakan balas dendam Arab Saudi terhadap negara-negara Muslim –dengan "menyerang" Qatar dan memutuskan hubungan diplomatik dengan negara ini– telah sampai pada puncaknya, dan ketika sejumlah pejabat Riyadh menentang kebijakan yang telah dirancang sebelumnya oleh AS dan Israel, maka api konflik internal di Arab Saudi akan semakin menyala.
Ketua Gerakan Reformasi dan Persatuan Lebanon lebih lanjut mengatakan, isu Palestina seharusnya mengantarkan semua umat Islam kepada persatuan hingga terbebasnya al-Quds yang diduduki Israel, namun keluarga Al Saud –yang mendominasi rakyat dan menciptakan represi keras– melangkah di jalur yang telah digambarkan oleh Israel.
"Palestina merupakan masalah paling utama dunia Islam. Hak Palestina terhadap umat Islam adalah mereka harus melangkah serius untuk membebaskan al-Quds as-Sharif, namun Arab Saudi selalu mendukung rezim palsu Israel dan secara terbuka mengumumkan normalisasi hubungan dengan Israel," pungkasnya. (RA)