Sheikh Qaouk: Kesuksesan Hizbullah Membuat Israel Putus Asa
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i42100-sheikh_qaouk_kesuksesan_hizbullah_membuat_israel_putus_asa
Anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon mengatakan, Lebanon bersih dari keberadaan teroris oleh rakyat negara ini dan tidak memerlukan bantuan dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat.
(last modified 2025-10-20T09:29:35+00:00 )
Aug 02, 2017 19:16 Asia/Jakarta
  • Sheikh Nabil Qaouk, Anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon
    Sheikh Nabil Qaouk, Anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon

Anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon mengatakan, Lebanon bersih dari keberadaan teroris oleh rakyat negara ini dan tidak memerlukan bantuan dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat.

"Hizbullah dalam konteks nasional dan politik memiliki kekuatan dan popularitas yang lebih dari sebelumnya, di mana propaganda, perang urat saraf dan sanksi tidak mampu mengurangi posisi Hizbullah dan Muqawama," kata Sheikh Nabil Qaouk pada Selasa (2/8/2017) seperti dilansir Rasa News.

Ia menilai dukungan luas rakyat Lebanon baik para menteri, anggota parlemen, politisi dan media kepada operasi Hizbullah untuk membebaskan Arsal dari pendudukan kelompok teroris takfiri Front al-Nusra sebagai faktor keputusasaan para penentang Hizbulllah.

Sheikh Qaouk menuturkan, solidaritas para pengikut mazhab, agama dan penduduk di berbagai wilayah kepada Hizbullah merupakan sebuah pesan pencegah untuk rezim Zionis Israel tentang segala bentuk serangan potensial ke Lebanon.

Anggota Dewan Pusat Hizbullah menjelaskan, menyusul kekalahan Front al-Nusra di Arsal, rezim Zionis –yang berharap para kelompok teroris ini untuk mengalahkan Hizbullah– telah putus asa. Dengan demikian, lanjutnya, Hizbullah sebenarnya mencapai dua kemenangan penting.

Operasi pembebasan wilayah perbukitan Arsal di Lebanon dan al-Qalamoun barat di Suriah dari pendudukan teroris takfiri Front al-Nusra dimulai sejak 21 Juli 2017.  

Setelah beberapa hari dari operasi tersebut, Hizbullah berhasil membebaskan wilayah yang dikuasai Front al-Nusra selama hampir tiga tahun itu. (RA)