Pengakuan Resmi Israel Dukung Teroris Suriah
(last modified Sat, 02 Sep 2017 07:55:54 GMT )
Sep 02, 2017 14:55 Asia/Jakarta

Rezim Zionis Israel secara resmi mengaku telah menyalurkan bantuan kepada kelompok-kelompok bersenjata dan teroris Takfiri yang berperang melawan pemerintah Suriah. Bantuan-bantuan Israel terhadap kelompok-kelompok bersenjata, ternyata tidak hanya dalam bentuk pengobatan medis di rumah-rumah sakitnya saja.

Surat kabar Israel, Haaretz mengutip sejumlah pejabat tinggi Israel menulis, dukungan militer pasukan Israel terhadap anasir-anasir bersenjata Suriah tahun ini, diperkirakan mencapai lebih dari 115 juta shekel atau lebih dari 32 milyar dolar.

Menurut keterangan Haaretz, bantuan senilai puluhan juta dolar itu tidak termasuk biaya pengobatan anasir-anasir teroris Suriah terluka, yang nilainya diduga mencapai puluhan juta shekel. Bantuan untuk teroris itu diambil dari kas Kementerian Keamanan, Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan Israel.

Sebelumnya, militer Israel juga mengakui, jumlah teroris Suriah terluka yang dirawat di rumah sakit-rumah sakit Israel terus bertambah dan biaya perawatan mereka perhari setara dengan 2.500 shekel atau sekitar 750 dolar.

Terbongkarnya hubungan erat Israel dengan teroris ini terjadi setelah sebelumnya Benyamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel dalam pertemuan dengan Vladimir Putin, Presiden Rusia, tanpa menyinggung serangan militer Israel ke markas-markas pasukan Suriah dalam rangka mendukung teroris Daesh dan Front Al Nusra, justru menuduh Iran mendukung Daesh.

Padahal Moskow sendiri berulangkali membantah klaim-klaim Israel itu, karena Rusia, Iran dan Hizbullah, Lebanon berada di garis depan perang melawan terorisme. Tampak bahwa Israel sedang berusaha mengelabui opini publik dunia untuk menutupi hubungan dekatnya dengan para teroris Takfiri.

Pada kenyataannya, kelompok-kelompok teroris yang berperang di sejumlah negara kawasan termasuk Suriah dan Irak, tidak akan pernah bisa mengalami kemajuan sepesat ini dan dengan leluasa melakukan berbagai bentuk kejahatan anti-kemanusiaan serta menciptakan krisis, tanpa bantuan dan dukungan, baik dana maupun senjata dari pihak asing di antaranya Israel.

Meningkatnya manuver militer Israel terhadap Suriah sejalan dengan penyebaran fitnah yang dilakukan rezim itu untuk menyibukkan Suriah dengan krisis dalam negeri. Hal ini membuktikan bahwa perang di Suriah adalah hasil dari konspirasi berbahaya Israel dan negara-negara Barat beserta pendukungnya.

Dalam situasi seperti ini, Israel berusaha meningkatkan serangannya ke wilayah-wilayah Suriah termasuk menyerang sekitar Damaskus, ibukota negara itu sehingga membuka peluang berlanjutnya aksi teror di pusat-pusat strategis Suriah, untuk menjamin agar kelompok-kelompok teroris tetap bisa bernafas di negara itu.

Dalam kerangka tujuan inilah, para pendukung teroris, baik itu Amerika Serikat, penguasa Arab maupun Israel, semuanya bergerak. Oleh karena itu, bantuan-bantuan Israel terhadap kelompok-kelompok teroris bersenjata Suriah, saat ini memasuki fase baru, ditandai dengan pembentukan unit-unit penghubung dengan teroris Suriah.

Sehubungan dengan hal ini, Ohad Hamo, pakar masalah Arab Kanal 2 TV Israel mengakui adanya unit-unit penghubung Israel dengan kelompok-kelompok teroris di Suriah. Ia mengatakan, dinas intelijen rahasia saat ini tengah dibentuk untuk membantu pengiriman bantuan bagi para teroris di Suriah.

Sementara itu, Ghaleb Kandil, seorang jurnalis asal Lebanon menuturkan, Israel dengan membantu kelompok-kelompok teroris bersenjata di Suriah, sedang berusaha menginfiltrasi wilayah negara itu. Menurut Kandil, tujuan Israel membentuk unit-unit penghubung dengan kelompok-kelompok teroris Takfiri di Suriah, adalah memanfaatkan secara optimal informasi-informasi intelijen-keamanan Suriah yang dibocorkan mereka.

Perkembangan terbaru di Suriah menunjukkan bahwa akar krisis di negara itu adalah intervensi asing, penyaluran bantuan dana dan senjata untuk teroris, dan berlanjutnya pengiriman teroris. Dalam semua kasus ini, Amerika dan Israel selalu terlibat dan memainkan peran sentral. (HS)