Nabih Barry Minta Negara-negara Muslim Tutup Kedubes Israel
(last modified Tue, 16 Jan 2018 13:06:06 GMT )
Jan 16, 2018 20:06 Asia/Jakarta
  • Nabih Barry, Ketua Parlemen Lebanon.
    Nabih Barry, Ketua Parlemen Lebanon.

Ketua Parlemen Lebanon mengatakan, negara-negara Muslim harus menarik Duta-duta Besarnya dari Washington dan menutup Kedutaan Besar rezim Zionis Israel di negara mereka.

Nabih Barry mengatakan hal itu dalam Konferensi Uni Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (PUIC) ke-13 di Tehran, ibukota Iran, Selasa (16/1/2018).

Ia menjelaskan bahwa rezim Zionis Israel selalu berusaha agar bisa mendominasi rakyat Palestina melalui penjajahan dan encaman-ancaman baru.

"Untuk merespon ancaman Israel, semua negara Muslim harus menarik semua Duta Besarnya dari Washington," ujarnya.

Ketua Parlemen Lebanon menilai pembatalan Perjanjian Oslo sebagai salah satu strategi negara-negara Muslim dalam melawan kejahatan rezim Zionis.

"Semua kesepakatan yang ditandatangani dengan rezim Israel harus dihentikan dan semua Kedutaan Besar rezim ini di negara-negara Muslim harus ditutup," tegasnya.

Di bagian lain pernyataannya, Ketua Parlemen Lebanon menuturkan, rezim penjajah al-Quds telah mengubah Palestina menjadi sebuah penjara besar dan ia menegaskan perlawanan negara-negara Muslim untuk menghadapi penjajahan ini.

Sementara itu, Said Bohjeh, Ketua Parlemen Aljazair menegaskan bahwa AS telah menginjak-injak semua hukum internasional.

Ia mengatakan, hak-hak rakyat Palestina tidak bisa dilanggar dan AS harus menarik keputusannya terkait dengan pemindahan Kedutaan Besarnya dari ke al-Quds.

Konferensi PUIC ke-13 dimulai pada Selasa pagi dan akan berakhir pada Rabu sore dengan sebuah deklarasi. (RA)

Tags