Nabih Barry Minta Negara-negara Muslim Tutup Kedubes Israel
Ketua Parlemen Lebanon mengatakan, negara-negara Muslim harus menarik Duta-duta Besarnya dari Washington dan menutup Kedutaan Besar rezim Zionis Israel di negara mereka.
Nabih Barry mengatakan hal itu dalam Konferensi Uni Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (PUIC) ke-13 di Tehran, ibukota Iran, Selasa (16/1/2018).
Ia menjelaskan bahwa rezim Zionis Israel selalu berusaha agar bisa mendominasi rakyat Palestina melalui penjajahan dan encaman-ancaman baru.
"Untuk merespon ancaman Israel, semua negara Muslim harus menarik semua Duta Besarnya dari Washington," ujarnya.
Ketua Parlemen Lebanon menilai pembatalan Perjanjian Oslo sebagai salah satu strategi negara-negara Muslim dalam melawan kejahatan rezim Zionis.
"Semua kesepakatan yang ditandatangani dengan rezim Israel harus dihentikan dan semua Kedutaan Besar rezim ini di negara-negara Muslim harus ditutup," tegasnya.
Di bagian lain pernyataannya, Ketua Parlemen Lebanon menuturkan, rezim penjajah al-Quds telah mengubah Palestina menjadi sebuah penjara besar dan ia menegaskan perlawanan negara-negara Muslim untuk menghadapi penjajahan ini.
Sementara itu, Said Bohjeh, Ketua Parlemen Aljazair menegaskan bahwa AS telah menginjak-injak semua hukum internasional.
Ia mengatakan, hak-hak rakyat Palestina tidak bisa dilanggar dan AS harus menarik keputusannya terkait dengan pemindahan Kedutaan Besarnya dari ke al-Quds.
Konferensi PUIC ke-13 dimulai pada Selasa pagi dan akan berakhir pada Rabu sore dengan sebuah deklarasi. (RA)