AS Sulut Perang Baru di Suriah, Negara-negara Arab Mendanainya
Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri menyatakan bahwa perang baru yang akan terjadi di Suriah dibiayai dari saku negara-negara Arab, padahal hasilnya hanya kehancuran belaka.
Nabih Berri dalam pertemuan dengan sejumlah anggota dewan legislatif Lebanon menyinggung kemungkinan terjadinya agresi militer AS ke Suriah.
"Korban pertama serangan ini adalah hilangnya stabilitas dan persatuan di kawasan. Dampak berbahaya lainnya seperti pertumpahan darah, kerusakan dan pengungsian rakyat Suriah," ujar ketua parlemen Lebanon.
AS merancang skenario klise dengan menuding pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia di Douma, yang kemudian dijadikan dalih untuk melancarkan agresi militer ke Suriah.
Klaim baru AS dan sekutunya terhadap Damaskus mengemuka di saat pemerintah Suriah baru saja berhasil membersihkan sebagian besar wilayah Gouta Timur dari kelompok teroris.
Ancaman baru agresi militer AS ke Suriah disampaikan Presiden AS hanya berselang beberapa hari sejak Donald Trump mengumumkan rencana penarikan pasukannya dari Suriah. Tapi Trump segera menganulir penarikan pasukannya tersebut, karena Putera Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman menyatakan siap membiayai kehadiran pasukan AS di Suriah. (PH)