AS Sulut Perang Baru di Suriah, Negara-negara Arab Mendanainya
(last modified Wed, 11 Apr 2018 19:57:57 GMT )
Apr 12, 2018 02:57 Asia/Jakarta
  • Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri
    Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri

Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri menyatakan bahwa perang baru yang akan terjadi di Suriah dibiayai dari saku negara-negara Arab, padahal hasilnya hanya kehancuran belaka.

Nabih Berri dalam pertemuan dengan sejumlah anggota dewan legislatif Lebanon menyinggung kemungkinan terjadinya agresi militer AS ke Suriah.

"Korban pertama serangan ini adalah hilangnya stabilitas dan persatuan di kawasan. Dampak berbahaya lainnya seperti pertumpahan darah, kerusakan dan pengungsian rakyat Suriah," ujar ketua parlemen Lebanon.

AS merancang skenario klise dengan menuding pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia di Douma, yang kemudian dijadikan dalih untuk melancarkan agresi militer ke Suriah.

Klaim baru AS dan sekutunya terhadap Damaskus mengemuka di saat pemerintah Suriah baru saja berhasil membersihkan sebagian besar wilayah Gouta Timur dari kelompok teroris.

Mohammed bin Salman dan Donald Trump

 

Ancaman baru agresi militer AS ke Suriah disampaikan Presiden AS hanya berselang beberapa hari sejak Donald Trump mengumumkan rencana penarikan pasukannya dari Suriah. Tapi Trump segera menganulir penarikan pasukannya tersebut, karena Putera Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman menyatakan siap membiayai kehadiran pasukan AS di Suriah. (PH)

 

 

Tags