Naim Qassem: Agresi ke Suriah Tak Butuh Reaksi Militer
-
Sheikh Naim Qassem
Deputi sekjen Gerakan Perlawaan Islam Lebanon (Hizbullah) menyebut agresi terbaru Amerika dan sekutunya ke Suriah tak penting, dan mengatakan, agresi ini tak layak mendapatkan tanggapan militer.
IRNA melaporkan, Sheikh Naim Qassem Senin (16/4) malam saat diwawancarai televisi al-Mayadeen terkait serangan Amerika dan sekutunya ke Suriah mengatakan, dari 100 roket yang tembakkan ke Suriah, pasukan negara ini mampu menembak jatuh 70 roket, yang berarti serangan Amerika ke Suriah gagal.
Amerika Serikat Sabtu dini hari lalu bersama Inggris dan Perancis serta dengan klaim perintah Damaskus menggunakan senjata kimia di Duma, menyerang sejumlah titik di Damaskus dan Homs.

"Agresi terbaru Amerika terkait dengan pembebasan Ghouta Timur, karena hal ini termasuk kekalahan menurut Amerika," papar Sheikh Naim Qassem.
Aggota senior Hizbullah menyebut provokasi negara-negara Arab kawasan Teluk Persia memiliki andil besar dalam serangan terbaru Amerika ke Suriah. Ia menekankan, Arab Saudi ingin mengobarkan perang besar-besara di Suriah.
Deputi sekjen Hizbullah menambahkan, Hizbullah tidak memasuki Suriah untuk meraih kepentingan geografis atau politik, tapi tujuannya untuk melindungi Lebanon dan muqawama, karena Hizbullah ingin Suriah tetap menjadi negara independen.
Sheikh Naim Qassem menyinggung penyelenggaraan pemilu parlemen Lebanon pada 6 Mei mendatang, dan menuding Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) mengintervensi pemilu ini dan kunjungan terbaru duta besar kedua negara ini ke kota Baalbek di Beqaa Lebanon sebagai indikasi dari intervensi tersebut. (MF/PH)