PLO: Trump telah Keluar dari Proses Dialog Kompromi
Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat mengatakan, Palestina tidak akan berpartisipasi dalam perencanaan kompromi apapun yang ditawarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Erekat menegaskan hal itu dalam wawancara dengan radio The Voice of Palestine, hari Minggu, (29/4/2018).
"Presiden AS (Donald Trump) telah keluar dari proses kompromi karena mengakui al-Quds sebagai ibu kota rezim Israel dan berupaya untuk mengesampingkan isu pengembalian pengungsi Palestina dari meja perundingan," kata Erekat.
Dia menambahkan, AS tidak bisa menjadi mitra atau penengah dalam proses perundingan kompromi kecuali mengubah posisinya yang mengakui al-Quds sebagai ibu kota Israel.
Trump pada tanggal 6 Desember 2017 mengumumkan al-Quds sebagai ibukota rezim Zionis Israel dan menginstruksikan Kementerian Luar Negeri AS untuk memindahkan kedutaan besar negara ini dari Tel Aviv ke al-Quds pada Mei 2018.
Media Zionis pada hari Jumat juga memberitakan bahwa Trump mungkin akan menawarkan perencanaan komprominya setelah membuka Kedubes AS di al-Quds, di mana perencanaan ini kemungkinan meliputi pembayaran kompensasi finansial kepada warga Palestina.
Menanggapi rencana tersebut, sekjen Komite Eksekutif PLO menegaskan, ini tidak dapat diterima secara moral dan Palestina tidak akan diperdagangkan dengan uang. (RA)