Dilanda Bom Beruntun, Irak Ubah Sistem Keamanan dan Intelijen
Perdana Menteri Irak mengabarkan perubahan sistem keamanan dan intelijen negaranya menyusul empat ledakan bom yang menggungcang Baghdad.
Haider al-Abadi menyampaikan hal itu dalam pernyataannya, Rabu (18/5/2016). Ia juga meminta peningkatan upaya untuk mengidentifikasi jaringan-jaringan teroris. Demikian dilansir Sky News.
Al-Abadi menegaskan, kelompok-kelompok politik Irak harus mengesampingkan perselisihan mereka dan berusaha agar badan-badan pemerintah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
PM Irak pada Selasa malam menginstruksikan penangkapan pejabat keamanan wilayah al-Shaab dan distrik al-Sadr menyusul serangan bom di kedua daerah ini.
Empat ledakan bom di beberapa wilayah Baghdad pada Selasa telah merenggut nyawa sekitar 70 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya. (RA)