Serangan Balasan Yaman Menyasar Tangki Minyak Saudi
Kementerian Energi Saudi telah mengonfirmasi serangan pesawat tanpa awak militer Yaman di selatan negara itu dan melaporkan kebakaran di salah satu tangki produk minyak di Jizan.
Seperti dilansir Iranpress, seorang pejabat di Kementerian Perminyakan Arab Saudi pada Jumat (26/3/2021) pagi menyebut kebakaran itu sebagai "operasi sabotase".
Pejabat Arab Saudi yang berbicara secara anonim ini mengonfirmasi kebakaran di sebuah stasiun distribusi minyak di Jizan, dan mengklaim tidak ada korban.
Menurut al-Mayadeen, mengutip Kementerian Perminyakan Arab Saudi, rudal Yaman telah menarget lokasi produksi minyak Jizan di barat daya Arab Saudi.
Pasukan Yaman pada Jumat lalu juga melancarkan serangan balasan ke Arab Saudi. Mereka menggunakan enam drone untuk menyerang fasilitas minyak Aramco di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.
Pasca serangan rudal dan drone pasukan Yaman, Menteri Luar Negeri Arab Suadi Faisal bin Farhan Al Saud mengumumkan rencana gencatan senjata di Yaman.
Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman telah menyadari niat tersembunyi Arab Saudi dari tawarannya untuk gencatan senjata dan kurangnya keseriusan Riyadh untuk melaksanakan rencana tersebut.
Jubir Ansarullah Yaman Mohammed Abdul Salam, yang juga Ketua Tim Perunding Pemerintahan Penyelamatan Nasional Yaman mengatakan, Arab Saudi sendiri adalah bagian dari agresor Yaman dan setiap rencana yang tidak memperhitungkan fakta bahwa Yaman telah diserang dan diblokade, adalah tidak serius dan bukan hal yang baru.
Arab Saudi dengan dukungan Amerika Serikat bersama dengan beberapa negara lainnya melancarkan agresi militer ke Yaman sejak tanggal 26 Maret 2015.
Akibat agresi militer pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, Yaman menghadapi tragedi kemanusiaan terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Anak-anak adalah korban kebrutalan pasukan agresor.
Invasi militer ke Yaman dan dukungan kekuatan-kekuatan besar Barat kepada pasukan koalisi dan bungkamnya lembaga-lembaga internasional atas kejahatan pasukan koalisi adalah faktor utama tragedi kemanusiaan di Yaman.
Jet-jet tempur Arab Saudi sejak awal invasi, menarget berbagai infrastruktur vital di berbagai daerah dan kota di Yaman. Pemboman yang dilancarkan hampir setiap hari itu telah menyebabkan lebih dari 100.000 orang tewas, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Serangan tersebut juga menyebabkan puluhan ribu warga Yaman terluka dan lebih dari tiga juta lainnya terpaksa mengungsi. Lebih dari 80 persen insfrastruktur Yaman, terutama di sektor kesehatan, juga luluh lantak.
Blokade darat, laut dan udara oleh pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi juga melipatgandakan penderitaan rakyat Yaman. Rezim Al Saud merupakan pemain utama yang menciptakan tragedi kemanusiaan di Yaman. (RA)