May 13, 2021 07:43 Asia/Jakarta
  • Emir Qatar dan Raja Salman
    Emir Qatar dan Raja Salman

Emir Qatar, Syeikh Tamim bin Hamad Al Thani, melakukan perjalanan ke Arab Saudi hari Senin (10/05/2021) untuk bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Hubungan Arab Saudi dengan Qatar telah tegang dalam beberapa tahun terakhir. Pada Juni 2017, Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Qatar, bersama dengan tiga negara UEA, Bahrain dan Mesir, sebagai protes terhadap kebijakan regional Qatar, dan memberlakukan blokade menyeluruh atas Qatar.

Emir Qatar, Syeikh Tamim bin Hamad Al Thani

Doha menentang pendekatan bermusuhan Al Saud ini, dan menolak untuk menyimpang dari kebijakan regionalnya. Akhirnya, dengan kekalahan Donald Trump dalam pemilu presiden AS, yang merupakan pendukung utama Mohammed bin Salman, Riyadh pada Januari 2021 berusaaha untuk memulihkan hubungan dengan Doha.

Perjalanan Syeikh Tamim ke Riyadh merupakan perjalanan kedua dalam 5 bulan terakhir. Kunjungan pertamanya berlangsung pada Januari 2021, yang secara resmi mengakhiri ketegangan antara Qatar dan Arab Saudi dengan menghadiri pertemuan al-Ula.

Kunjungan terbaru berlangsung atas undangan resmi Raja Salman dari Arab Saudi kepada Syeikh Tamim. Dalam kunjungannya ke Doha pada 28 April, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan menyampaikan pesan dan undangan Raja Salman kepada Syeikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Tampaknya kunjungan Syeikh Tamim ke Arab Saudi hari Senin, berbeda dengan kunjungannya di bulan Januari, kebanyakan ditujukan untuk membahas isu-isu regional. Menurut sumber-sumber berita, pembicaraan Wina antara Iran dan kelompok 4 + 1, situasi di Yaman serta situasi di Palestina adalah tiga poros utama pembicaraan antara Syeikh Tamim dan para pejabat Saudi.

Qatar merupakan salah satu negara Arab yang selalu memiliki hubungan damai dengan Republik Islam Iran dan belum terjerumus ke dalam perangkap kebijakan anti-Iran dari beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi. Doha, di sisi lain, selalu berupaya menjadi penengah krisis regional serta ketegangan antarnegara.

Meskipun hubungan Doha dan Riyadh telah terputus dalam beberapa tahun terakhir ketika hubungan antara Iran dan Arab Saudi terputus, Doha sekarang berusaha menengahi antara Tehran dan Riyadh. Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan Kamis lalu bahwa negara-negara Teluk Persia harus setuju dengan Iran terkait satu struktur untuk mengatasi kekhawatiran dan mengurangi ketegangan regional.

Arab Saudi dan Republik Islam Iran telah memulai pembicaraan konstruktif dalam sebulan terakhir untuk menghidupkan kembali hubungan. Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman baru-baru ini mengatakan, "Negaranya sedang mencari hubungan baik dengan Iran." Namun tidak seperti Qatar, Arab Saudi masih memiliki kekhawatiran tentang Iran, yang sebagian besar berasal dari persaingan regional.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha pada 25 April. Selama kunjungan Sheikh Tamim ke Riyadh, para pejabat Riyadh tampaknya telah diberitahu tentang posisi Iran dalam hubungan dengan Arab Saudi dan masalah regional, serta pembicaraan Wina.

Perkembangan di Yaman adalah masalah lain yang dibahas dalam pertemuan antara Emir Qatar dan Putra Mahkota Arab Saudi. Perang koalisi Saudi terhadap Yaman berada di tahun ketujuh, dan perkembangan di lapangan, terutama di Marib, tidak mendukung Riyadh.

Qatar ingin mengakhiri perang terhadap Yaman. Arab Saudi juga baru-baru ini meminta pembicaraan dengan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, dengan kekalahan lapangan di Yaman dan peningkatan serangan militer Yaman terhadap berbagai bagian Arab Saudi. Ada kemungkinan Qatar akan membuka jalan bagi dialog antara kedua belah pihak.

Masalah lainnya adalah bahwa kunjungan Syeikh Tamim ke Riyadh bertepatan dengan perkembangan di al-Quds yang diduduki dan intensifikasi serangan rezim Zionis terhadap rakyat Palestina. Arab Saudi dan Qatar mengutuk serangan Israel terhadap warga Palestina di al-Quds dan Jalur Gaza.

Serangan roket Hamas ke Palestina pendudukan

Mungkin saja perjalanan ini akan membuka jalan bagi pertemuan Liga Arab terkait Palestina, serta pertemuan antara kedua belah pihak untuk menjadi penengah antara rezim Zionis Israel dan kelompok perlawanan Palestina.

Terakhir, kunjungan Emir Qatar ke Arab Saudi menunjukkan bahwa Riyadh sedang mengejar reformasi kebijakan luar negerinya, dan khususnya mengurangi ketegangan dalam hubungan dengan negara lain di kawasan, dan yang paling penting adalah perlu memulihkan citranya di kawasan.

Tags