Hasil Safari Kamala Harris ke Asia; Eskalasi Represi terhadap Cina
(last modified Fri, 27 Aug 2021 05:05:05 GMT )
Aug 27, 2021 12:05 Asia/Jakarta
  • Harris bersama sejawatnya dari Viernam, Vo Thi Anh Xuan
    Harris bersama sejawatnya dari Viernam, Vo Thi Anh Xuan

Wakil presiden Amerika Serikat, Kamala Harris Rabu (25/8/2021) di akhir safari Asianya di Hanoi, Vietnam menekankan pentingnya meningkatkan tekanan terhadap Cina.

Harris mengatakan, “Represi terhadap Beijing harus ditingkatkan dan penindasannya di Laut Cina Selatan harus dilawan.” Sebelumnya Haris berkomitmen bahwa Washington akan berusaha membebaskan dan membuka Samudra Pasifik dan janji ini terealisasi di tahap pertama kunjungannya ke Singapura.

Kunjungan wakil presiden AS ke Vietnam dilakukan untuk pertama kali setelah perang Vietnam. Washington tampaknya sengaja mengirim Harris ke dua negara kunci Asia Tenggara, Singapura dan Vietnam. Meskipun Singapura adalah negara yang sangat kecil, tetapi memainkan peran yang sangat penting tidak hanya dalam ekonomi dan perdagangan Asia Timur tetapi juga dalam perdagangan dunia pada umumnya. Pada saat yang sama, Singapura telah menjadi klien senjata utama AS dalam beberapa tahun terakhir dan memiliki hubungan militer dan keamanan yang luas dengan Washington.

Sementara Vietnam, sebagai negara yang telah berperang dengan Amerika Serikat selama beberapa dekade, telah menjadi salah satu pusat ekonomi, perdagangan, dan investasi terpenting di Asia Timur sejak mengadopsi kebijakan baru untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Dan kini negara ini juga menjadi pusat utama untuk memproduksi semua jenis barang mulai dari sepatu hingga ponsel.

Selama kunjungan Harris ke Vietnam, Amerika Serikat memberi Vietnam paket bantuan ekonomi dan militer untuk menarik Hanoi, dan mereka menjadi mitra yang dapat diandalkan. Amerika Serikat juga telah mengalokasikan lebih dari 21 juta dolar untuk membersihkan ranjau darat dan membantu penyandang disabilitas. Faktanya warga Vietnam masih menjadi korban amunisi sisa Perang Vietnam. Selain itu, Amerika Serikat akan memberi Vietnam kapal Penjaga Pantai AS ketiga dan peralatan militer tambahan untuk membantu negara itu mempertahankan wilayah angkatan lautnya dari klaim Cina. Vietnam tidak memiliki hubungan yang sangat hangat dengan Cina sejak perang perbatasan 1979 dan telah berulang kali menentang klaim laut Cina di Laut Cina Selatan.

Kamala Harris bersama PM Singapura

Mengingat kehadiran Singapura dan Vietnam di Laut Cina Selatan, Washington melalui kunjungan Harris ke dua negara Asia Timur itu berupaya membujuk kedua negara bergabung melawan Cina dan membentuk aliansi melawan Beijing di kawasan Indo-Pasifik. Wilayah ini merupakan sarang persaingan perdagangan dan militer antara Cina dan Amerika Serikat. Sekaitan dengan ini selama berada di Singapura, Harris menuding Cina terus menekan dan menakut-nakuti negara-negara kawasan Laut Cina Selatan. Ia mengklaim Washington terus mendukung kebebasan navigasi di wilayah strategis Indo-Pasifik. Pada hari Rabu, Harris di Vietnam berbicara mengenai komitmen klaim Washington terkait kawasan dan kekhawatiran soal klaim kepemilikan Cina di sebagian wilayah Laut Cina Selatan.

Ehsan Ejazi, pakar hubungan internasional mengatakan, “Kepentingan strategis dan geopolitik Laut Cina Selatan, serta mencegah Cina menjadi hegemon regional, telah mendorong Amerika Serikat untuk memperluas kehadiran militernya di kawasan itu dengan memanfaatkan sengketa Cina dengan tetangganya atas wilayah perairan dan pulau-pulaunya. Dan untuk mengendalikan militer Cina, Washington meningkatkan kerja sama politik, ekonomi dan militernya dengan negara-negara rival Cina di kawasan ini.”

Kunjungan Kamala Harris ke Asia Tenggara juga merupakan peluang bagi Amerika untuk memanfaatkan peluang dan jaringan perdagangan Asia-Pasifik, setelah negara ini mengalami kerugian besar akibat keluar dari Kemitraan Trans Pasific (TPP) di era Mantan presiden Donald Trump. Bagaimana pun juga Amerika ketika mengumbar klaim untuk menerapkan sistem dan keamanan di Laut Cina Selatan, keluarnya AS secara tak bertanggung jawab atau lebih tepatnya, melarikan diri dari Afghanistan, berubah menjadi simbol huru hara dan ketidakpercayaan sekutunya kepada Washington termasuk di Asia Timur. (MF)