Menlu Prancis: AS dan Inggris, Negara Oportunis
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, kembali mengkritik koalisi tripartit Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Ia menuduh Washington dan London sebagai negara oportunis.
"Washington dan London berbohong pada saat krisis. Amerika dan Inggris adalah oportunis," Le Drian pada Sabtu (18/9/2021) malam seperti dilaporkan Iran Press.
Dia memperingatkan bahwa aliansi tripartit akan berimplikasi pada masa depan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Ini menunjukkan parahnya krisis," kata Le Drian merujuk pada penarikan duta besar Prancis dari AS dan Australia.
Sementara itu, Ketua Majelis Nasional Prancis Richard Ferrand, yang menghadiri "G7 Speakers Conference 2021" di London, mengatakan ikatan persahabatan antara Prancis, Inggris, Amerika, dan Australia telah ternoda oleh pakta AUKUS.
"Sekarang lebih sulit dari sebelumnya bagi Prancis untuk mempercayai negara-negara tersebut," ujarnya kepada televisi Sky News.
"Ini adalah kesalahan besar, penanganan kemitraan yang sangat, sangat buruk," kata Duta Besar Prancis untuk Australia, Jean-Pierre Thebault sebelum meninggalkan Canberra.
Prancis mengumumkan pada Jumat lalu bahwa mereka menarik duta besarnya dari Washington dan Canberra sebagai protes atas keputusan AS menyediakan kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia.
Rabu lalu, para pemimpin AS, Inggris, dan Australia mengumumkan pakta kerja sama diplomatik, keamanan, dan pertahanan di Indo-Pasifik. Kerja sama ini mencakup transfer kapal selam bertenaga nuklir yang sangat sensitif ke Australia.
AS bermaksud memperkuat militer sekutu tradisionalnya untuk melawan Cina di wilayah Indo-Pasifik. (RM)