Ketika AS Mulai Khawatir Tertinggal di Belakang dunia
(last modified Sun, 17 Oct 2021 03:16:55 GMT )
Okt 17, 2021 10:16 Asia/Jakarta

Kemunduran Amerika Serikat dalam berbagai dimensi politik dan ekonomi dari tahun-tahun sebelumnya dapat diprediksi dengan semakin gencarnya kebijakan agresif dan intervensionisnya di berbagai belahan dunia. Bahkan sekarang, Presiden Joe Biden secara resmi mengakui bahwa Amerika Serikat telah tertinggal dari dunia di berbagai bidang.

"Meskipun Amerika Serikat telah menjadi pemimpin dunia sejak lama, tapi sekarang dunia lebih maju dari kita," kata Biden.

Pengakuan Biden disampaikanketika berbagai pemikir telah memperingatkan dalam beberapa tahun terakhir tentang kemunduran Amerika Serikat di berbagai bidang politik, ekonomi, dan sosial.

Joe Biden, Presiden Amerika Serikat

Menurut laporan yang dipublikasikan, ekonomi AS saat ini berada di peringkat ke-13 dalam hal kualitas infrastruktur. Hal ini berlaku untuk kondisi jalan, jembatan, jalan bebas hambatan dan semua infrastruktur, serta akses ke air minum yang sehat sudah tidak mungkin bagi banyak warga negara ini.

Dalam kasus anak-anak, menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, Amerika Serikat menempati peringkat ke-35 atau ke-36 dalam investasi terkait perawatan anak, dan banyak anak di Amerika Serikat telah putus sekolah.

Merebaknya virus Corona, krisis keuangan dan kebangkrutan ekonomi banyak bisnis, masalah keamanan internal dan meningkatnya kejahatan juga telah melemahkan posisi AS di dunia dalam beberapa tahun terakhir.

"Pendapatan, kekayaan, dan harapan hidup di Amerika Serikat menjadi tidak berarti bagi banyak orang, yang telah berubah menjadi kemarahan nasional dan memperlebar kesenjangan politik," tulis pakar politik David Leon Hard.

Sementara dalam enam dekade terakhir, negara ini telah menghabiskan lebih dari $24 triliun untuk urusan militer dan perang dunia, di mana rata-rata $400 miliar per tahun. Kehadiran militer dan perang di Afghanistan, Irak, negara-negara Afrika, dan pangkalan militer di seluruh dunia hanyalah beberapa contoh kerugian yang harus ditanggung para pemimpin negara ini.

Kemunduran Amerika Serikat dalam berbagai dimensi politik dan ekonomi dari tahun-tahun sebelumnya dapat diprediksi dengan semakin gencarnya kebijakan agresif dan intervensionisnya di berbagai belahan dunia. Bahkan sekarang, Presiden Joe Biden secara resmi mengakui bahwa Amerika Serikat telah tertinggal dari dunia di berbagai bidang.

The Jerusalem Post menulis bahwa Amerika Serikat sekarang memiliki lebih dari 800 pangkalan militer (20 kali jumlah total empat tentara paling kuat di dunia) dan 200.000 tentara di luar negeri, yang tersebar di 150 dari 195 negara di dunia.

Kebijakan dan upaya militer AS untuk mendominasi dunia, campur tangan dalam urusan berbagai negara, menekankan kebijakan sepihak dan menarik diri dari kesepakatan dan perjanjian internasional, mengadopsi kebijakan sanksi terhadap banyak negara dan bertambahnya masalah di dalam negeri, telah mempercepat pelemahan Amerika Serikat.

Masyarakat Amerika saat ini menghadapi berbagai masalah, termasuk meningkatnya diskriminasi dan tekanan rasial terhadap orang kulit hitam, krisis imigrasi dan meningkatnya kekerasan terhadap keturunan Latin, masalah kebebasan senjata di Amerika Serikat, dan meningkatnya kekerasan di Amerika Serikat serta kesenjangan yang semakin besar antara kaya dan miskin.

Situasi ini telah menyebabkan Amerika Serikat, yang selalu berusaha untuk unggul dalam hak asasi manusia dan negara-negara lain di bawah judul seperti demokrasi, kebebasan, kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi, dan suka menuduh negara lain, sekarang berada dalam bahaya runtuh dari dalam. Biden bahkan mengakui kegagalan kebijakan luar negeri AS, seperti yang dicontohkan dengan penarikan tiba-tiba pasukan AS dari Afghanistan.

Abdel Bari Atwan, pakar politik dan pemimpin redaksi surat kabar Rai al-Youm

"Kekuatan Amerika menurun karena penyalahgunaan kekuasaan dan kekuatan yang berlebihan, pemberlakukan sanksi, pelanggaran hak asasi manusia, dan menggelar perang yang merusak," ujar Abdel Bari Atwan, pakar politik dan pemimpin redaksi surat kabar Rai al-Youm ketika menyinggung Amerika Serikat kini tengah berhadapan pada dua jalan sangat berbahaya dan sedang kehilangan dominasi dan prestisenya di dunia.

Para pejabat AS sekarang tampaknya mengakui penurunan kekuasaan, yang telah lama dimulai oleh negara itu.

Tags