Eropa Ingin Bentuk Pasukan Reaksi Cepat Tanpa Libatkan AS
(last modified Tue, 16 Nov 2021 14:11:25 GMT )
Nov 16, 2021 21:11 Asia/Jakarta
  • Gedung Parlemen Uni Eropa di Brussel, Belgia.
    Gedung Parlemen Uni Eropa di Brussel, Belgia.

Sebuah draf dokumen rahasia menunjukkan bahwa Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk membentuk pasukan reaksi cepat tanpa bergantung pada Amerika Serikat.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (16/11/2021), draf dokumen rahasia setebal 28 halaman itu menguak upaya blok Eropa untuk membentuk kekuatan militer gabungan 5.000 personel pada 2025 tanpa melibatkan AS.

"Kita membutuhkan lebih banyak kecepatan, ketahanan, dan fleksibilitas dalam melaksanakan tugas kita dalam mengelola krisis militer. Kita harus mampu merespons ancaman langsung atau merespons dengan cepat situasi kritis, seperti operasi penyelamatan dan evakuasi atau operasi (pemulihan) stabilitas di lingkungan yang tidak bersahabat," kata dokumen tersebut.

Divisi yang disebut "Kapasitas Penyebaran Cepat Uni Eropa" harus terdiri dari komponen angkatan darat, laut, dan udara yang dapat dirotasi dari kekuatan apa pun, tergantung pada krisis.

Menurut Reuters, para menteri luar negeri dan pertahanan Uni Eropa secara singkat membahas rencana tersebut di Brussel pada Senin malam. Pembicaraan ini dijadwalkan berlanjut pada Selasa ini dengan tujuan untuk membuat keputusan akhir hingga Maret 2022.

Rancangan baru ini diajukan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dan merupakan upaya paling kongkret blok ini untuk membangun kekuatan militer yang mandiri, yang tidak bergantung pada aset AS.

Dua dekade lalu, para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk membentuk pasukan berkekuatan 50.000-60.000, tetapi rencana itu tidak terwujud.

Namun, tidak semua 27 negara anggota Uni Eropa perlu berpartisipasi dalam rencana tersebut, meskipun pengiriman pasukan membutuhkan konsensus. (RM)