Amerika Tinjauan dari Dalam 4 Desember 2021
(last modified Sat, 04 Dec 2021 05:52:25 GMT )
Des 04, 2021 12:52 Asia/Jakarta
  • Amerika Tinjauan dari Dalam 4 Desember 2021

Perkembangan Amerika Serikat selama beberapa hari terakhir diwarnai berbagai isu di antaranya ketegangan terbaru antara AS dan Rusia dalam masalah Ukraina.

Selain itu, AS minta Dewan Keamanan PBB melawan pengaruh regional Iran, AS memerkuat pangkalan di Guam dan Australia untuk melawan Cina, kubu Demokrat berusaha cegah shutdown pemerintah AS, dan Trump mengaku siap mencalonkan diri di pilpres 2024.

 

Antony Blinken

 

Menlu AS Peringatkan Rusia jika Ganggu Ukraina

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan bahwa setiap upaya memperburuk perpecahan di Ukraina oleh Rusia akan memiliki konsekuensi yang serius.

"Setiap serangan baru Rusia ke Ukraina akan ditanggapi dengan serius," tegas Blinken di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri NATO di kota Riga, Lithuania, Selasa (30/11/2021).

Para menteri luar negeri NATO bertemu di kota Riga untuk bertukar pandangan tentang peningkatan jumlah tentara Rusia di daerah perbatasan utara dan timur Ukraina.

Sebelum ini, Sekjen NATO Jeans Stoltenberg memperingatkan Rusia agar tidak meningkatkan konflik di Ukraina.

"Jika Rusia kembali menggunakan kekuatan terhadap sebuah negara merdeka, mereka akan membayar harga yang mahal," tandasnya.

Sabtu lalu, Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan Moskow tidak berencana menyerang negara lain. Semua klaim yang dibesar-besarkan tentang ancaman Rusia ke Ukraina, bertujuan untuk menjustifikasi kekalahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergei Naryshkin menganggap klaim tentang rencana serangan Rusia ke Ukraina sebagai propaganda Washington.

"Serangan terhadap Ukraina tidak ada dalam agenda Rusia," tegasnya.

Dalam seminggu terakhir, beberapa media AS melaporkan bahwa Rusia telah mengerahkan pasukannya di dekat perbatasan Ukraina dan berencana menyerang negara itu pada musim dingin tahun ini.

 

 Linda Thomas Greenfield 

 

AS Minta Dewan Keamanan PBB Lawan Pengaruh Regional Iran

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas Greenfield menyerukan perlawanan terhadap pengaruh regional Iran dengan mengeluarkan dan melaksanakan resolusi di Dewan Keamanan PBB.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Selasa (30/11/2021), Greenfield membela rezim Zionis dan mengatakan, dampak kebencian Iran terhadap Israel tidak dapat diabaikan.

Dia mengklaim bahwa ada semacam bias anti-rezim Zionis dalam struktur PBB.

"Pertemuan bulanan Dewan Keamanan tentang situasi di Asia Barat lebih berfokus pada Israel. Dari sudut pandang pejabat Israel, ini adalah contoh lain dari situasi tersebut," ujarnya.

Di bagian lain pidatonya, Greenfield menyerukan implementasi resolusi PBB untuk melawan kegiatan regional Iran.

"Kita dapat menerapkan resolusi Dewan Keamanan untuk membatasi tindakan Iran di bidang kegiatan regional yang merusak," katanya.

Seruan itu disampaikan ketika Republik Islam Iran memainkan peran besar dalam menumpas kelompok-kelompok teroris di kawasan, termasuk Daesh. Tindakan Iran ini dipuji oleh pemerintah Irak dan Suriah.

 

 

Lawan Cina, AS Perkuat Pangkalan di Guam dan Australia

Amerika Serikat dilaporkan akan memperkuat pangkalan militernya di Guam dan Australia untuk melawan Cina.

Laman The Wall Street Journal dalam sebuah laporan pada Senin (29/11/2021) menyatakan Pentagon dalam peninjauan sumber daya militer di seluruh dunia, berencana untuk memperbaiki pangkalan di Guam dan Australia untuk melawan Cina, tetapi rencana ini tidak termasuk perombakan besar pasukan.

Saat ini, AS bergerak untuk menghadapi Cina sambil membendung Rusia serta memerangi terorisme di Asia Barat dan Afrika.

Peninjauan itu bertujuan untuk memperkuat ikatan antara kemampuan militer AS yang luas dan prioritas strategis pemerintahan Biden yaitu, melawan pengembangan militer Cina dan menggunakan kekuatan dengan lebih tegas.

Tahun ini, AS kehilangan salah satu pangkalan udara yang paling penting dan paling dekat dengan Cina di Bagram, Afghanistan setelah meninggalkan negara itu.

Pasukan AS menyerahkan pangkalan Bagram ke militer Afghanistan pada 2 Juli lalu, tetapi 44 hari kemudian, pangkalan itu jatuh ke tangan Taliban.

 

Kongres AS

 

Kubu Demokrat Berusaha Cegah Shutdown Pemerintah AS

Senat Amerika Serikat yang dikuasai kubu Demokrat, Kamis (2/12/2021) meratifikasi draf untuk menjamin anggaran pemerintah hingga pertengahan Februari.

Seperti dilaporkan Reuters, senat menghindari risiko penutupan pemerintah (shutdown) setelah mengatasi upaya oleh beberapa Republikan untuk menunda pemungutan suara pada RUU ini sebagai protes dari vaksinasi paksa Corona.

Dengan 69 suara setuju dan 28 suara menolak, anggaran pemerintah Amerika akan tetap seperti saat ini hingga 18 Februari dan Presiden Joe Biden memiliki waktu yang cukup untuk menandatangani draf ini sebelum sebelum tengah malam pada hari Jumat.

Senat bertindak hanya beberapa jam setelah Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui RUU dengan 221 suara mendukung dan 212 menentang, dengan dukungan hanya satu Republik.

Pemerintahan Biden akan ditutup jika anggota parlemen AS tidak mencapai kesepakatan untuk meloloskan RUU untuk melanjutkan pemerintah federal.

Pemerintah Amerika terakhir kali mengalami shutdown di era pemerintahan Donald Trump pada akhir tahun 2018. Penutupan pemerintah ini berlanjut hingga Januari 2019 dan berlangsung selama 35 hari serta tercatat sebagai penutupan terpanjang pemerintahan federal Amerika Serikat.

 

Donald Trump

 

Trump Mengaku Siap Mencalonkan Diri di Pilpres 2024

Mantan presiden AS, Donald Trump dalam sebuah wawancara mengonfirmasi kesiapan dirinya bersaing di pemilu presiden 2024.

Trump dalam wawancaranya dengan Televisi GB News saat menyinggung dua berkas interpelasi dirinya menyatakan bahwa dirinya berencana mencalonkan diri di pilpres 2024 dan akan berusaha kembali ke Gedung Putih yang ditinggalkannya pada Januari 2021.

Isu lain diwawancara tersebut adalah serangan pendukung ekstrim Trump ke Gedung Kongres pada 6 Januari 2021, Gerakan “Nyawa Kulit Hitam Penting”, krisis migran di Inggris dan tantangan perbatasan AS-Mexico, Gerakan sayap kiri Antifa (anti fasisme).(PH)

 

 

 

 

 

 

 

Tags