Imran Khan: Diplomat AS Jalin Kontak Rahasia dengan Anggota Parlemen Pakistan
(last modified Sat, 09 Apr 2022 03:04:10 GMT )
Apr 09, 2022 10:04 Asia/Jakarta
  • Imran Khan: Diplomat AS Jalin Kontak Rahasia dengan Anggota Parlemen Pakistan

Sehari setelah Mahkamah Agung memutuskan untuk mendukung pembubaran parlemen dan pemerintah, perdana menteri Pakistan menyalahkan Washington atas kebijakan luar negerinya yang arogan terhadap Islamabad, dengan mengatakan bahwa rakyat Pakistan bukan budak dan tidak akan pernah menerima pemerintah yang dipaksakan.

Imran Khan dalam pidato langsung yang disiarkan televisi pada Jumat (8/4/2022) malam mengatakan, "Amerika merancang plot mosi ketidakpercayaan terhadap Perdana Menteri oleh oposisi. Bahkan diplomat mereka di Islamabad mengadakan pertemuan rahasia dengan anggota parlemen,".

Imran Khan meminta rakyat Pakistan dan pendukung partainya untuk mengadakan demonstrasi nasional menentang pemaksaan pembentukan pemerintahan dari luar negeri, dan rakyat Pakistan akan turun ke jalan pada Minggu malam dan berdemonstrasi secara damai.

"Amerika menyadari bahwa Imran Khan tidak bisa dikendalikan, orang yang sangat menentang serangan pesawat tak berawak AS di Pakistan," ujarnya.

Perdana Menteri Pakistan yang digulingkan ini menyalahkan Amerika Serikat atas kehancuran Afghanistan, pembunuhan warga sipil dan agresi militer terhadap negara-negara lemah yang dilancarkan Washington. 

"Rakyat Pakistan harus memutuskan negara mana yang mereka kehendaki, bebas atau diperbudak ?" papar Imran Khan.

"Kebijakan luar negeri Pakistan didasarkan pada persahabatan yang setara dan berdasarkan kepentingan bersama dengan semua negara, dan hubungan ini akan melampaui keinginan sepihak pihak lain," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmed hari Jumat mengatakan bahwa pemerintah Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) tidak akan menyerah sama sekali menghadapi kudeta ini. Ahmed menjelaskan, "Kekuatan asing yang ingin memaksakan ideologi mereka di Pakistan dengan merampas kemerdekaan dan kedaulatan kami akan gagal."

Menanggapi keputusan Mahkamah Agung Pakistan bahwa langkah parlemen untuk menolak mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri adalah ilegal, Ahmed menegaskan, "Tiga bulan lalu, berulang kali dikatakan bahwa penyelenggaraan pemilu dini dan mengandalkan suara semua orang adalah satu-satunya solusi untuk mengatasi krisis politik di Pakistan." .(PH)