NATO dan Negara Tetangga Rusia Gelar Latihan Gabungan
Tentara Latvia telah mengumumkan dimulainya latihan bersama dengan enam anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di tengah perang di Ukraina.
Militer Latvia hari Senin (18/4/2022) mengumumkan dimulainya latihan perang bersama antara negaranya dan enam anggota NATO, termasuk Polandia, Estonia, Lithuania, Amerika Serikat, Inggris dan Republik Ceko yang digelar di tengah perang Ukraina.
Manuver militer ini diselenggarakan untuk mendukung negara tuan rumah melakukan Latihan taktis bersama dan mempromosikan kerja sama lintas batas yang akan berlanjut hingga 27 Mei 2022.
Sejak Rusia melancarkan operasi militer ke Ukraina, NATO meningkatkan jumlah pasukannya yang ditempatkan di wilayah timur, dan Lithuania serta negara-negara Baltik lainnya meminta lebih banyak pasukan ditempatkan di negara mereka yang berdekatan dengan Rusia.
Sebelumnya, NATO mengadakan latihan perang di Makedonia Utara untuk meningkatkan kesiapan tempur di pangkalan Krivolak di Makedonia Utara dengan partisipasi sekitar 1.100 tentara.
Bekas Republik Yugoslavia ini menjadi anggota ke-30 NATO pada April 2020, yang mengakhiri proses panjang penamaan negara ini dengan nama baru Makedonia Utara.
Tentara dan tank ikut serta dalam latihan yang mencakup latihan penargetan dan operasi helikopter serbu.
Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan kemungkinan konfrontasi "tak disengaja" antara Moskow dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO di Kutub Utara.
Rusia sejak Desember 2021 sudah memperingatkan ekspansi kekuatan NATO di wilayah timur Eropa, dan menyampaikan prakarsa jaminan keamanan kepada Amerika Serikat dan NATO, namun ditolak.
Stasiun televisi Al Mayadeen, Minggu (17/4/2022) melaporkan, Kemenlu Rusia mengingatkan bahwa bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO tidak akan membantu mewujudkan keamanan, dan membangun kepercayaan di Kutub Utara.
Menurut Kemenlu Rusia, penangguhan aktivitas Dewan Kutub Utara akan memunculkan ancaman keamanan bagi kawasan ini, dan Barat tidak akan bisa menjamin pembangunan berkelanjutan di Kutub Utara, tanpa kehadiran Rusia.(PH)