Provokasi Moskow, NATO Tetap akan Bangun Pangkalan Dekat Rusia
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bersikeras ingin membangun pangkalan militer di Eropa Timur, dekat dengan teritorial Rusia.
AFP melaporkan, Wakil Sekretaris Jenderal NATO, Mircea Geoana hari Minggu (29/5/2022) menyatakan NATO tak lagi terikat dengan komitmen masa lampau dan tak perlu lagi menahan diri untuk menempatkan pasukannya di Eropa timur.
"Mereka [Rusia] mengambil keputusan, mereka membuat kewajiban untuk tak menyerang negara tetangganya, yang kini malah mereka lakukan, dan melakukan konsultasi reguler dengan NATO, yang tidak mereka lakukan," kata Geoana saat berbicara di ibu kota Lithuania, Vilnius kemarin.
"Jadi saya rasa undang-undang pendiri ini tidak berfungsi karena Rusia," lanjutnya.
Geoana mengatakan Rusia dan NATO terikat dalam Undang-Undang Pendirian NATO-Rusia pada 1997.
Dalam aturan tersebut, yang ditujukan untuk mengembalikan kembali relasi Rusia dengan blok itu, keduanya setuju untuk mencegah penempatan pasukan konvensional yang dapat mengancam beberapa wilayah Eropa yang disepakati, termasuk Eropa Tengah dan Timur.
Sementara itu, serangan Rusia di Ukraina membuat negara Baltik meminta lebih banyak pasukan di wilayah mereka. Penempatan tersebut termasuk membentuk brigade untuk menggantikan kelompok taktis yang ditempatkan pada 2017 lalu.
Para menteri pertahanan NATO akan bertemu pada pertengahan Juni untuk membahas hal tersebut.
Rusia selama ini menilai kehadiran NATO di kawasan timur Eropa yang berdekatan dengan negaranya menjadi ancaman bagi Moskow.(PH)