Erdogan: Gas dari Laut Hitam Bisa Digunakan Tahun Depan
Presiden Turki menyatakan bahwa gas Laut Hitam yang diekstraksi akan memasuki siklus penggunaan domestik mulai awal 2023.
Selama beberapa tahun terakhir, Turki telah melakukan pengeboran dan eksplorasi ekstensif sumber daya minyak dan gas di Laut Hitam dan Mediterania, yang memicu reaksi dan ketegangan dengan Yunani dan Siprus, yang menuding Ankara mengambil sumber daya alam mereka.
Kenaikan harga untuk operator energi, terutama gas, kini menjadi tantangan serius bagi pemerintah Turki saat ini mengimpor hampir semua gasnya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Selasa (14/6/2022) dalam acara pemasangan pipa gas alam pertama di Laut Hitam di kota Zonguldak-Filyos mengatakan, "Negara memandang energi sebagai kunci kerja sama regional, bukan sumber ketegangan dan konflik,".
Presiden Turki mengklaim bahwa pada kuartal pertama 2023, fase pertama, 10 juta meter kubik gas alam akan diproduksi setiap hari, yang semuanya akan memasuki siklus penggunaan dalam negeri, dan negara akan mulai menggunakan gas alam di rumah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Turki sebelumnya telah menyatakan harapan untuk peluncuran pasokan gas fase pertama pada tahun 2023, dengan mengatakan bahwa semua kebutuhan gas alam rumah Turki akan dipenuhi melalui ladang gas Sakarya yang terletak di Laut Hitam.
Jika Ankara dapat mengekstraksi 540 miliar meter kubik cadangan gas alam yang ditemukan di Laut Hitam, maka ketergantungannya pada impor energi dari Rusia, Republik Islam Iran, dan Republik Azerbaijan, yang menelan biaya Turki $ 41 miliar per tahun, akan berkurang.(PH)