Aug 18, 2022 11:16 Asia/Jakarta

Dalam pertemuan kedua dewan koordinasi negara-negara peserta untuk pembentukan koridor hubungan antara Asia Tengah dan perairan hangat dari rute Iran di kota Awaza, perwakilan Iran, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kazakhstan mempresentasikan protokol tambahan terakhir dan nota kesepakatan untuk pembentukan koridor transportasi dan transit internasional yang dikenal sebagai Kesepakatan Ashgabat.

Sehubungan dengan itu, Mammethan Chakyev, Direktur Jenderal Badan Perhubungan dan Komunikasi Turkmenistan, menekankan dalam kata-katanya, "Dengan menyetujui 12 konvensi internasional di bidang transportasi, Ashgabat telah memasukkan kebijakan kerja sama yang luas di sektor ini dalam agenda, dan proses ini telah dimulai dengan persetujuan 4 resolusi oleh Majelis Umum PBB."

Penandatanganan perjanjian segi empat tentang pembentukan transportasi dan transit internasional di Turkmenistan ditandatangani saat konferensi diadakan di Ashgabat bulan lalu dalam hal ini, dan para peserta konferensi itu berbagi pandangan terbaru mereka tentang rute perhubungan ini.

Peta Iran dan Turkmenistan

Konferensi "Koridor Transportasi dan Transit Internasional, Koneksi dan Pengembangan" diadakan di Turkmenistan pada 18-19 Juli tahun ini dengan partisipasi negara-negara di kawasan itu, termasuk Republik Islam Iran.

Dalam rangka konferensi ini, telah diputuskan bahwa pertemuan komite kerja antara pemerintah Turkmenistan, Uzbekistan, Iran, Qatar dan Oman akan diadakan untuk membuat koridor transportasi.

Sebelum ini, isu-isu penting seperti peran di bidang keilmuan dan pendidikan dalam pengembangan transportasi dan komunikasi, digitalisasi industri, aspek lingkungan, transportasi berkelanjutan, dan hal-hal lain semacam itu telah dipertimbangkan oleh negara-negara anggota koridor ini.

Mempertimbangkan persiapan tersebut dan kondisi yang ada di kawasan, perlu dikatakan bahwa penandatanganan perjanjian pembentukan koridor transportasi dan transit internasional yang dikenal sebagai Kesepakatan Ashgabat sangat penting bagi tiga negara Asia Tengah yang telah menjadi anggota rute perhubungan ini.

Karena setelah bertahun-tahun, untuk pertama kalinya, mereka dapat terhubung ke perairan hangat internasional dan terbuka melalui rute komunikasi terpendek, paling ekonomis dan teraman. Bahkan, negara-negara Asia Tengah telah memperoleh kemungkinan untuk terhubung dengan negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara dan sebaliknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Dalam pertemuan kedua dewan koordinasi negara-negara peserta untuk pembentukan koridor hubungan antara Asia Tengah dan perairan hangat dari rute Iran di kota Awaza, perwakilan Iran, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kazakhstan mempresentasikan protokol tambahan terakhir dan nota kesepakatan untuk pembentukan koridor transportasi dan transit internasional yang dikenal sebagai Kesepakatan Ashgabat.

Dengan kata lain, dengan prakarsa Iran dan kerja sama republik-republik Asia Tengah, negara-negara yang terkurung daratan mendapat peluang bagus untuk langsung menuju pasar produksi dan konsumsi yang mereka butuhkan dari rute terpendek, teraman, dan paling ekonomis di kawasan Benua Asia yang luas.

Sementara India dan Cina, sebagai dua negara independen, berpeluang mendapatkan keuntungan maksimal dari pasar ini.

Dalam hubungan ini, Pir Mohammad Mollazehi, pakar India mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi Bazar, "Pemerintah India membutuhkan mitra regional yang kuat di kawasan seperti Iran."

Pada saat yang sama, ahli terkemuka ini menyatakan:

“India memiliki pandangan jangka panjang tentang rute ini dan berharap untuk mengubah pelabuhan Chabahar menjadi pelabuhan penting di mana seluruh ekspor dan impor Afghanistan dan Asia Tengah terjadi melalui pelabuhan ini. Dalam hal ini, akhir pembangunan jalur kereta api Iran dari Chabahar ke Zahedan, Birjand dan Sarakhs akan segera diumumkan".

Dokumen kerja sama pembentukan koridor internasional Asia Tengah untuk perairan hangat melalui Iran ditandatangani pertama kali pada tahun 2011 oleh pemerintah Iran, Oman, Turkmenistan dan Uzbekistan.

Sejatinya, penandatanganan kesepakatan pembentukan koridor transportasi dan transit internasional, yang dikenal dengan Ashgabat Agreement, pertama kali dicapai pada 11 tahun lalu.

Bendera Kazakhstan

Tak lama setelah itu, Kazakhstan, Qatar dan India juga bergabung dalam perjanjian internasional yang penting ini, sementara masalah penambahan Pakistan ke koridor internasional ini sedang dipertimbangkan.

Berkaitan dengan hal tersebut, para peserta pertemuan membahas isu-isu seperti pelonggaran aturan penerbitan visa bagi warga negara dari negara-negara yang menggunakan koridor ini dalam transportasi jalur internasional, menghilangkan hambatan perkembangan transportasi jalan raya bilateral, regional dan juga berbagai urusan transit.

Semua pergerakan negara-negara di kawasan ini difokuskan pada keseriusan otoritas negara-negara Asia Tengah dan Iran untuk memanfaatkan jalur perhubungan ini.(sl)

Tags