Penetrasi Mata-Mata Rusia Tembus Lingkaran Tertinggi NATO
Setelah identitas mata-mata Rusia terungkap baru-baru ini, media internasional mengumumkan bahwa tidak ada agen intelejen Rusia yang memiliki kemampuan menyusup ke NATO sedemikian rupa.
Selama beberapa bulan terakhir, pemerintah Rusia, yang memperingatkan tentang ekspansionisme Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Eropa Timur, menawarkan jaminan keamanan kepada Amerika Serikat dan NATO, tetapi proposal ini ditolak.
Pada saat yang sama, Ukraina berulangkali menyampaikan permintaan untuk bergabung dengan NATO dan menerima beberapa juta dolar bantuan dari Barat.
Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina dimulai pada 24 Februari atas perintah langsung Presiden Rusia Vladimir Putin dan terus berlanjut.
Menurut Sputnik, media Barat menulis tentang mata-mata Rusia di pangkalan NATO di Naples yang berhubungan dengan jajaran tertinggi NATO dan Angkatan Laut AS.
Mata-mata Rusia, Maria Adela Kuhfeldt Rivera, 30 tahun, adalah keturunan Jerman yang lahir di Peru.
Ia menjalin hubungan dengan dengan dinas rahasia Moskow, dan memiliki paspor Rusia yang digunakan untuk memasuki Italia.
Sebelumnya, Albania mengklaim bahwa tiga orang dengan paspor Rusia dan Ukraina mencoba memasuki sebuah pusat keamanan NATO di Albania. Otoritas keamanan Albania mengumumkan bahwa dua pria dan satu wanita ini ditangkap karena memata-matai anggota NATO di negaranya.(PH)