Nov 05, 2022 10:28 Asia/Jakarta

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia, Nikolai Patrushev, mengumumkan bahwa Amerika Serikat dan Inggris sedang merekrut teroris internasional untuk berperang melawan Rusia dengan memindahkan mereka ke Ukraina bersama tentara Ukraina.

Patrushev, yang berbicara pada pertemuan sekretaris Dewan Keamanan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka pada hari Kamis (03/11/2022), mengatakan, Di tengah operasi militer khusus (Rusia di Ukraina), dinas intelijen khusus Amerika Serikat dan Inggris merekrut anasir organisasi teroris untuk membantu rezim Kiev di Ukraina

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa sejumlah tentara bayaran asing masih berpartisipasi dalam perang untuk kepentingan Ukraina, dan dalam dua minggu terakhir, hampir 200 dari mereka telah tewas di zona perang.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu

Dengan dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022, blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, sambil memberikan bantuan militer dan senjata yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Ukraina dan meluncurkan kampanye politik yang luas dan menjatuhkan sanksi yang paling luas dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia untuk menghadapi Kemajuan militer Rusia, telah mengirim tentara bayaran dan elemen teroris dari berbagai belahan dunia ke Ukraina.

Media-media Barat dan para pejabat pemerintah Ukraina juga telah menyinggung soal kehadiran pasukan asing dan tentara bayaran di samping tentara Ukraina.

Surat kabar The Washington Post pada Mei 2022, dengan menerbitkan laporan tentang tentara bayaran asing yang melarikan diri dari front timur Ukraina karena kurangnya peralatan militer untuk menghadapi tentara Rusia, mengakui kehadiran tentara bayaran asing dari Amerika Serikat dan negara-negara lain di samping tentara Ukraina.

Sebelumnya, situs berita Washington Freebeacon telah melaporkan pengiriman elemen dan kelompok ekstremis di Amerika Utara dan Eropa ke wilayah Ukraina.

Selain itu, sejumlah elemen ekstremis Chechnya pro-Ukraina berpartisipasi dalam perang melawan Rusia.

Ada juga laporan tentang upaya Turki untuk mengirim pasukan ekstremis dari Suriah untuk membantu tentara Ukraina.

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia, Nikolai Patrushev, mengumumkan bahwa Amerika Serikat dan Inggris sedang merekrut teroris internasional untuk berperang melawan Rusia dengan memindahkan mereka ke Ukraina bersama tentara Ukraina.

Langkah-langkah ini telah diambil sejalan dengan upaya umum dan komprehensif Barat untuk mencegah kemenangan Rusia dalam perang Ukraina dengan segala cara dan kemampuannya, bahkan penggunaan pasukan teroris ekstremis.

Amerika Serikat dan mitra Eropa dan non-Eropa lainnya, seperti Kanada, Australia, bahkan Jepang, melihat perang Ukraina sebagai kesempatan unik untuk menyelesaikan masalah dengan Rusia dan presidennya, Vladimir Putin, yang telah berjuang selama lebih dari dua dekade berdiri melawan keserakahan AS dan NATO di Eropa, Asia Barat, Amerika Latin dan bahkan Arktik.

Selain itu, dari sudut pandang para pemimpin Barat, kemenangan Rusia dalam perang Ukraina di sekitar NATO akan berarti mendiskreditkan organisasi militer ini dan perluasan pengaruh dan kekuatan regional dan internasional Rusia, dan akan membahayakan keamanan, militer dan keseimbangan politik di Eropa Barat akan berubah.

Karena itu, mereka bertekad untuk mencegah kemenangan Rusia dengan cara apa pun.

Rusia telah berulang kali menyebut negara-negara Barat sebagai pihak yang bertikai karena tindakan anti-Rusia mereka dalam mendukung Ukraina, dan sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa Barat telah memulai perang habis-habisan melawan Rusia.

Lavrov berkata, Negara-negara Barat melipatgandakan upaya mereka dua, tiga hingga empat kali lipat untuk menghalangi bangsa kita. Mereka menggunakan berbagai alat, mulai dari sanksi ekonomi sepihak hingga propaganda penipuan langsung di media global.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov

Lavrov mengatakan, Barat telah menyatakan perang total melawan kami, melawan seluruh dunia. Tidak ada yang menyembunyikan fakta ini sekarang.

Sebenarnya, Barat, terutama Amerika Serikat, berpendapat bahwa mereka harus menggunakan kesempatan perang Ukraina untuk sepenuhnya menyelesaikan perhitungan dengan Rusia, dan untuk alasan ini, mereka melakukan segala daya mereka untuk menggagalkan Moskow dalam rangka untuk mencapai tujuannya dalam perang Ukraina.(sl)

Tags