Dinamika Asia Tenggara, 26 November 2022
(last modified Sat, 26 Nov 2022 12:14:40 GMT )
Nov 26, 2022 19:14 Asia/Jakarta
  • PM baru Malaysia Anwar Ibrahim
    PM baru Malaysia Anwar Ibrahim

Dinamika di negara-negara Asia Tenggara pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Malaysia ke-10.

Selain itu, masih ada isu lain seperti; 10Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,72 Persen di Tengah Resesi Global, Filipina Puji Langkah Saudi Beri Kompensasi Pekerja Migran yang Tak Dibayar, Thailand Ngotot Ingin Miliki Jet Tempur Siluman F-35, tapi Ragu Disetujui AS, Punya Hubungan Dekat, PM Lee Undang Anwar Ibrahim Kunjungi Singapura.

Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Malaysia ke-10

Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al Sultan Abdullah telah menyetujui untuk mengangkat Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10.

Anwar Ibrahim

Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Datuk Seri Ahmad Fadil Syamsuddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan setelah menyempurnakan pandangan melalui pertemuan dengan raja-raja Melayu, Yang di-Pertuan Agong menyetujui untuk mengangkat Anwar Ibrahim selaku anggota Parlemen Tambun sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10.

"Hal itu sesuai dengan kewenangan Yang di-Pertuan Agong yang diatur dalam Pasal 40 (2) (a) dan Pasal (43) (a) Konsitusi Federal,"  kata Ahmad Fadil.

Yang di-Pertuan Agung Sultan Abdullah pada pukul 11.00 waktu setempat menghadiri dan memimpin musyawarah khusus dengan raja-raja Melayu di Istana Negara, dan menanyakan proses pengangkatan Perdana Menteri baru setelah Pemilihan Umum ke-15, 19 November 2022 lalu.

Proses selanjutnya adalah Upacara Pemberian Akta Pengangkatan dan Upacara Pengucapan Sumpah Jabatan dan Kesetiaan serta Sumpah Rahasia sebagai Perdana Menteri yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 17.00 hari ini di Istana Negara.

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,72 Persen di Tengah Resesi Global

Presiden RI, Joko Widodo menyebut bahwa ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 5,72 persen pada kuartal ketiga di tengah badai resesi yang dialami sejumlah negara di dunia.

Situs Antara melaporkan, Presiden Jokowi pada kegiatan Nusantara Bersatu, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (26/11/2022) mengatakan, "Negara-negara besar sekarang ini resesi. Kita masih bisa tumbuh 5,72 persen di kuartal ketiga,".

Presiden RI Joko Widodo

Dalam kondisi resesi ekonomi global itu, banyak negara di dunia kesulitan. Akibatnya, harga barang-barang naik sampai dua kali lipat. Beruntungnya, Indonesia masih bisa mengendalikan keadaan ekonomi yang tidak pasti tersebut, ujar Kepala Negara.

Kendati demikian, Jokowi tetap mengingatkan semua pihak tetap harus waspada karena resesi global sulit dihitung dan diprediksi. Oleh karena itu, kerja keras semua pihak harus terus dilakukan demi menghindari resesi ekonomi.

Pada saat bersamaan, menarik investor agar mau berinvestasi di Tanah Air juga penting untuk dilakukan. Tujuannya, supaya bisa membuka lapangan kerja seluas mungkin.

"Saya minta di daerah-daerah yang ada investasinya agar masyarakat ikut mendukung," kata Jokowi pula.

Sebab, begitu ada investor yang menanamkan modal otomatis pertumbuhan ekonomi juga naik karena menyerap tenaga kerja. Sebagai contoh, keberadaan industri Weda Bay di Maluku Utara berdampak pada pertumbuhan ekonomi di daerah itu sebesar 27 persen.

"Tidak ada di dunia seperti ini, sebuah provinsi tumbuh 27 persen," ujarnya.

Terakhir, mantan Wali Kota Solo tersebut mengatakan pembangunan infrastruktur yang dilakukan sejak delapan tahun terakhir akan mulai bisa dirasakan lima hingga 10 tahun mendatang.

"Inilah yang kita siapkan mulai sekarang, fondasi penting membangun negara kita menjadi negara maju," kata Jokowi pula.

Filipina Puji Langkah Saudi Beri Kompensasi Pekerja Migran yang Tak Dibayar

Filipina memuji komitmen Arab Saudi untuk memberikan kompensasi kepada sekitar 10.000 pekerja migran Filipina yang tidak dibayar. Langkah itu diumumkan setelah pertemuan antara Presiden Ferdinand Marcos Jr. dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Seperti dilaporkan Arab News, Sabtu (19/11/2022), Lebih dari 700.000 orang Filipina tinggal di Arab Saudi. Kerajaan Saudi adalah tujuan paling populer bagi pekerja Filipina di luar negeri, diikuti oleh UEA dan Kuwait.

Marcos Jr dan MBS

Marcos dan putra mahkota bertemu untuk pertama kalinya di sela-sela pertemuan pemimpin Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di Thailand pada Jumat (18/11/2022), di mana Kerajaan mengumumkan bahwa mereka telah menyisihkan SR2 miliar (USD532 juta) untuk membayar gaji ribuan orang Filipina yang berkerja di luar negeri, yang telah jatuh tempo.

“Itu benar-benar berita bagus. Dan, putra mahkota benar-benar mempersiapkannya. Dia mengatakan bahwa keputusan itu dibuat hanya beberapa hari yang lalu karena kami akan pergi (bertemu) dan dia mengatakan ini adalah hadiahnya,” kata Marcos Jr setelah pertemuan.

Menurut Marcos Jr, pembicaraannya dengan putra mahkota berfokus pada investasi dan kesejahteraan pekerja migran Filipina di Kerajaan Saudi.

Sekitar 10.000 orang Filipina bekerja untuk berbagai perusahaan Saudi yang menyatakan bangkrut pada 2015 dan 2016, membuat pekerja mereka tidak dibayar. Janji Saudi datang setelah Filipina awal bulan ini melanjutkan penempatan pekerja Filipina di luar negeri, termasuk pembantu rumah tangga dan pekerja konstruksi, ke Kerajaan.

Venecio Legaspi, asisten sekretaris di Departemen Pekerja Migran Filipina, mengatakan kepada Arab News, bahwa pemerintah Filipina “senang dengan pengumuman tersebut”. “Kita bisa melihat bahwa hubungan antara Filipina dan Arab Saudi benar-benar membaik sekarang. Ini adalah berita yang sangat bagus,” ungkapnya.

Legaspi, yang telah bekerja di Jeddah selama 29 tahun, mengatakan para pejabat dari kedua negara sekarang akan bekerja untuk menyempurnakan detail teknis.

“Jadi tidak bisa langsung tersedia. Masih ada proses, tapi datang dari presiden dan putra mahkota sendiri. Saya sudah berada di Saudi selama hampir 30 tahun – ketika orang-orang Arab berbicara, mereka memegang teguh kata-kata mereka, terutama yang datang dari putra mahkota,” kata Legaspi.

Anggota parlemen Filipina Marissa Magsino, dari grup One Filipino Worldwide yang didirikan untuk kepentingan pekerja Filipina di luar negeri, juga memuji perkembangan terbaru.

“Kami senang karena pekerja kami akhirnya akan menerima gaji mereka yang telah mereka usahakan dengan susah payah,” katanya kepada Arab News. “Ini akan menjadi hadiah Natal yang indah untuk (mereka),” lanjutnya.

Thailand Ngotot Ingin Miliki Jet Tempur Siluman F-35, tapi Ragu Disetujui AS

Militer Thailand ngotot ingin segera menjadi pelanggan berikutnya dari jet tempur siluman F-35 Lockheed Martin Amerika Serikat (AS) meski ditentang partai-partai oposisi.

Meski memiliki tekad kuat, mereka ragu Kongres AS akan menyetujui pembelian tersebut.

Panglima Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) ACM Alongkorn Vannarot mengatakan bahwa pihaknya telah memutuskan untuk mengakuisisi dua jet tempur F-35A dari Amerika Serikat.

Menurutnya, negaranya saat ini sedang menunggu keputusan dari Kongres AS apakah menyetujui penjualan jet tempur canggih tersebut.

F-35

Alongkorn, seperti dikutip Thai PBS World, Sabtu (26/11/2022), mengakui bahwa dia tidak yakin Kongres AS akan menyetujui kesepakatan tersebut karena kekhawatiran seputar proliferasi teknologi siluman Amerika.

Terlepas dari itu, Thailand berharap mendapat tanggapan dari AS antara Januari hingga Juli tahun depan.

Ketika ditanya apakah RTAF memiliki "Rencana B" untuk pembelian jet tempur, Alongkorn menjawab: “Tidak, kami tidak. Namun, jika ada tanda-tanda tentang bagaimana keputusan AS tentang penjualan F-35 akan berubah, maka kami akan menilai apa yang harus dilakukan selanjutnya.”

RTAF mengoperasikan armada F-16 Fighting Falcons tua yang akan dinonaktifkan dalam beberapa tahun mendatang.

Alongkorn menegaskan, satu pesawat tempur F-35 setara dengan tiga jet tempur F-16, yang menurutnya menjadi alasan mengapa jet tempur siluman generasi kelima itu layak dibeli sebagai pengganti.

Sebelumnya dilaporkan bahwa AS telah setuju untuk mengirim tim guna mengevaluasi kemampuan RTAF untuk mengoperasikan dan memelihara jet tempur generasi baru.

Selain itu, Alongkorn menyatakan bahwa RTAF berencana untuk membeli beberapa jenis pesawat lainnya pada tahun fiskal 2023, antara lain pesawat pengintai DA42 yang dilengkapi dengan kamera khusus yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah banjir, 12 pesawat T-6C, dan delapan pesawat AT-6 untuk menggantikan armada L-39 yang menua.

Alongkorn berpendapat bahwa rencana pengadaan F-35 telah telah dipikirkan dengan matang oleh RTAF mengingat keterbatasan anggaran yang harus dikelola secara efisien. Dia percaya dapat menjawab setiap pertanyaan dari publik atau partai politik untuk keputusan RTAF tersebut.

Dia menegaskan bahwa negara sedang memperketat keuangannya untuk mendanai proyek-proyek yang dianggap paling penting, termasuk jet tempur.

"Kami menganggarkan dan memangkas pengeluaran di bidang lain untuk memastikan anggaran Angkatan Udara dibelanjakan secara efisien," katanya.

Kabinet Thailand pada prinsipnya mengesahkan permintaan RTAF untuk mendapatkan empat F-35 untuk tahun fiskal 2023 seharga USD415 juta (13,8 miliar baht) pada Januari 2022.

Proposal tersebut dipertahankan oleh Marsekal Napadej Dhupatemiya, Panglima RTAF sebelumnya, yang mengatakan bahwa armada tua F-5 dan F-16 RTAF perlu diganti.

RTAF sekarang berbicara tentang mengakuisisi dua jet tempur F-35. Komite Pengawasan Anggaran Parlemen Thailand menyetujui anggaran sebesar 369 juta baht (USD14,7 juta) untuk tahun fiskal 2023 untuk memfasilitasi akuisisi dua jet tempur F-35 setelah melakukan beberapa penyesuaian dalam anggaran karena prospek ekonomi yang suram.

Thailand ingin membeli F-35 varian A untuk lepas landas dan mendarat konvensional. Pesawat tempur siluman ini akan menelan biaya total sekitar 7,4 miliar baht (USD207 juta), dan pembayaran diharapkan dilakukan secara mencicil selama empat tahun.

Partai-partai oposisi dan rakyat Thailand pada umumnya percaya bahwa ini adalah pengeluaran yang boros, mengingat negara itu menderita masalah sosial-ekonomi.

RTAF saat ini mengoperasikan armada jet tempur F-16 seperti beberapa sekutu AS lainnya, jet tempur F-5 yang di-upgrade, dan JAS-39 Gripens. Gripens, misalnya, saat ini sedang menjalani upgrade konfigurasi MS20 untuk meningkatkan kemampuan tempur darat dan udara-ke-udara mereka.

Namun, RTAF tetap teguh dalam keputusannya karena melihat lingkungan pertempuran berorientasi masa depan dengan pendekatan “kualitas di atas kuantitas”.

Pemerintah junta Thailand sedang memodernisasi militer negara sambil mendiversifikasi opsi untuk menghindari ketergantungan yang terlalu besar pada satu negara.

Selain membeli F-35 dari AS, Thailand juga memesan kapal selam, fregat, dan tank dari China. Jika Kongres AS menyetujui penjualan tersebut, Thailand akan menjadi negara Asia Tenggara kedua setelah Singapura yang mengoperasikan jet tempur siluman tersebut.

Punya Hubungan Dekat, PM Lee Undang Anwar Ibrahim Kunjungi Singapura

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong berbicara dengan Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat, Anwar Ibrahim pada Jumat (25/11/2022). Lee mengundang Anwar untuk segera mengunjungi Singapura.

Lee Hsien Loong

Dalam panggilan telepon tersebut, Lee juga mengucapkan selamat kepada Anwar karena telah menjadi perdana menteri ke-10 Malaysia. "Saya telah mengenal Dato' Seri Anwar selama beberapa dekade," ungkap Lee dalam sebuah posting Facebook, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Lee menambahkan bahwa pasangan terakhir bertemu di Singapura pada tahun 2018, ketika Anwar menyampaikan kuliah di KTT Singapura tentang pentingnya hubungan bilateral antara Singapura dan Malaysia.

"Memang, Singapura dan Malaysia adalah mitra dekat. Negara-negara kami berbagi persahabatan lama, didukung oleh ikatan sejarah, budaya, dan interpersonal yang kuat," lanjut Lee.

Lee juga menambahkan bahwa ada lebih banyak yang dapat dilakukan kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan bilateral untuk saling menguntungkan.

"Saya berharap dapat bekerja dengan dia dan pemerintah baru untuk lebih memperkuat hubungan bilateral kami," tambahnya.

Lee pada hari Kamis menulis surat kepada Anwar untuk mengucapkan selamat kepada koalisinya atas kinerjanya yang kuat dalam pemilihan umum.

Menanggapi pesan ucapan selamat Mr Lee di Twitter, Mr Anwar mengatakan: "Sebagai tetangga dekat dan mitra di ASEAN, Malaysia dan Singapura juga berbagi banyak kesamaan, sejarah terjalin dan hubungan orang-ke-orang yang sangat dekat dan aktif."

Dia menambahkan bahwa dia berharap untuk bertemu dengan Lee "pada kesempatan paling awal" dan bekerja sama untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral Malaysia-Singapura.