Ukraina Minta NATO Tingkatkan Produksi Senjata
Menteri Luar Negeri Ukraina meminta negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk meningkatkan produksi senjatanya.
Rusia memulai operasi militer di Ukraina pada 24 Februari sebagai tanggapan atas tindakan provokatif NATO di perbatasan negaranya.
Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat alih-alih mengambil tindakan untuk mengurangi ketegangan dan menghentikan konflik di Ukraina, justru mengirimkan peralatan dan senjata ke Kyiv yang semakin mengobarkan konflik di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kolba menjelang pertemuan para menteri luar negeri NATO Senin (28/11/2022) malam mengatakan, "Tanpa berinvestasi dalam produksi lebih banyak senjata, maka kemenangan di medan perang tidak mungkin terjadi dalam jangka panjang,".
"Bersamaan dengan pertempuran saat ini di medan perang, kita juga harus memikirkan masa depan perang. Oleh karena itu, negara-negara NATO harus mulai memproduksi lebih banyak senjata," ujar Menlu Ukraina.
"Senjata masih menjadi isu vital. Kami harus menyiapkan jalur produksi untuk semua jenis senjata dan tank antipesawat," tegas Kolba.
Para menteri luar negeri NATO akan mengadakan pertemuan dua hari di Bucharest, Romania mulai hari ini, Selasa, untuk membahas mekanisme yang lebih baik dalam mendukung Ukraina.(PH)