Amerika Tinjauan dari Dalam, 31 Desember 2022
(last modified 2022-12-31T11:15:45+00:00 )
Des 31, 2022 18:15 Asia/Jakarta
  • Senjatamiliter AS M4 yang bakal diganti
    Senjatamiliter AS M4 yang bakal diganti

Perkembangan di AS selama sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Pentagon: Tentara AS akan Dipersenjatai dengan Senjata Baru.

Selain itu, masih ada isu lainnya seperti; Berita Kontradiktif terkait Pencalonan Mike Pence di Pilpres AS Mendatang, National Interest: Jangan Percaya Mossad dan CIA soal Iran !, Trump: Amerika Sedang Terpuruk ! Anggota Kongres AS Akui Kemiskinan Marak di Negara Ini, AS setujui rencana penjualan sistem anti tank ke Taiwan.

Pentagon: Tentara AS akan Dipersenjatai dengan Senjata Baru

Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengumumkan, mulai tahun baru, tentara Amerika akan dilengkapi dengan senjata baru.

Image Caption

Menurut laporan IRNA Kamis (29/12/2022) senjata baru ini akan menggantikan senapan Carbine M4 dan senjata otomatis M249.

Staf Pentagon mengatakan, senjata baru ini dengan nama Carbine M5 memiliki peluru dengan kaliber 6,8 mm.

Tahun lalu, perusahaan Sig Sauer memenangkan kontrak senjata senilai 4,7 miliar miliar dolar.

Senapan M5 memiliki jarak tembak lebih jauh, keakuratan lebih tinggi dan lebih cepat dalam tembakan dibading dengan seri M4 serta lebih mematikan.

Recananya seri pertama senjata baru Pentagon ini akan digunakan oleh unit infantri, pengintai, dan insinyur tempur militer Amerika mulai awal April 2023 serta secara bertahap dalam beberapa tahun akan menggantikan secara penuh M4.

Berita Kontradiktif terkait Pencalonan Mike Pence di Pilpres AS Mendatang

Media-media Amerika mengkonfirmasi pencalonan Mike Pence di pilpres 2024, tapi jubir Pence menepisnya.

Televisi Sky News Selasa (27/12/2022) dini hari melaporkan bahwa Mike Pence, mantan wakil presiden Donald Trump mengisi dokumen pencalonan diri di pilpres 2024 dengan nama Mike Richard Pence, sebagai ganti dari nama resminya, Michael Richard Pence.

Mike Pence

Laporan ini menambahkan, Pence telah mengisi penuh formulir komisi pemilihan umum federal.

Sementara itu, Penasihat dan juru bicara Mike Pence,  Devin O'Malley mengatakan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) itu tidak menyerahkan dokumen untuk maju dalam pemilihan presiden 2024.

Jika Pence maju ke pilpres 2024, ia bakal bersaing dengan Donald Trump. Pence setelah keluar dari kabinet gencar mengkritik Trump. Pence sebelumnya mengatakan bahwa warga Amerika memiliki pilihan lebih baik dari pada memilih Trump.

National Interest: Jangan Percaya Mossad dan CIA soal Iran !

Sebuah lembaga think tank Amerika Serikat menyinggung kesalahan berulang prediksi dinas-dinas intelijen Rezim Zionis dan AS, terkait Iran.

National Interest, Jumat (23/12/2022) menulis, "Jangan percaya pada komunitas intelijen Israel dan AS terkait Iran, cukup adil jika kita mempertanyakan keakuratan evaluasi mereka karena komunitas intelijen AS dan Israel banyak melakukan kesalahan dalam memprediksi perubahan politik di Iran."

"Rekam jejak ketidakmampuan komunitas intelijen AS, berawal dari kesalahan prediksi terkait Revolusi Islam tahun 1979 di Iran," katanya.

Tidak lama sebelum kemenangan Revolusi Islam di Iran, Agustus 1979, Dinas Intelijen AS, CIA, menyampaikan laporan kepada Presiden AS kala itu Jimmy Carter bahwa Iran tidak berada dalam kondisi revolusi atau bahkan pra-revolusi. Akan tetapi, enam bulan kemudian Rezim Pahlavi tumbang.

Bertahun-tahun kemudian Direktur Dinas Intelijen Amerika Serikat, CIA, akhirnya mengakui bahwa lembaganya tidak mampu memprediksi situasi Iran.

Sementara kegagalan-kegagalan dinas intelijen Israel terutama Mossad, kata National Interest, sebagaimana juga sekutunya AS, adalah karena mereka tidak mampu memprediksi dengan akurat konstelasi politik di Iran.

Mossad juga, imbuhnya, keliru saat memprediksi bahwa seiring keluarnya Israel dari selatan Lebanon, kata Hizbullah akan hilang dari ingatan orang-orang Israel, akan tetapi hal itu tidak terjadi, Hizbullah dan Lebanon justru secara resmi menjadi bagian dari poros perlawanan.

Trump: Amerika Sedang Terpuruk !

Mantan Presiden AS, Donald Trump dalam sebuah pesan di Hari Natal menggambarkan Amerika saat ini sedang terpuruk.

Donald Trump

Mantan Presiden AS Donald Trump di media sosial menyampaikan pesan Hari Natal hari Minggu (25/12/2022) dengan menyebut kondisi negaranya sedang terpuruk.

"Sekarang sedang terjadi pertunjukan menakutkan dengan jumlah orang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak dari mereka memiliki sejarah kriminal dikirim ke negara ini dengan kecepatan luar biasa," ujar Trump.

"Amerika sedang membusuk dari dalam," tegasnya.

Media Amerika baru-baru ini melaporkan bahwa tembok perbatasan negara bagian Arizona sepanjang 45 kilometer, yang dibangun dengan anggaran 80 juta dolar, akan dibongkar.

Selama kampanye kepresidenannya pada tahun 2016, mantan Presiden AS Donald Trump menekankan pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko.

Sebelumnya, mantan presiden AS ini menyamakan negaranya dengan pasien kanker yang sedang sekarat.

Ia juga menyampaikan penentangannya terhadap hasil pemilu presiden tahun lalu, dengan menyebut negaranya seperti pasien kanker yang sedang sekarat.

Komite 6 Januari bermaksud untuk mengejar tuduhan kriminal terhadap Trump, termasuk kerusuhan, memblokir proses penelitian resmi Kongres AS, dan konspirasi untuk menipu masyarakat Amerika.

Anggota Kongres AS Akui Kemiskinan Marak di Negara Ini

Anggota Kongres AS dari kubu Demokrat mengakui maraknya kemiskinan di negara ini.

Seperti dilaporkan IRIB, Barbara Lee, anggota DPR AS dari kubu Demokrat seraya mengakui puncak kemiskinan di Negara Bagian California, menyebutnya sebagai aib moral bagi Amerika Serikat.

Barbara Lee

"Lebih dari 20 juta orang di Negara Bagian California hidup dalam kemiskinan," tambah Barbara Lee.

Kondisi tragis puluhan juta orang Amerika dalam hal kemiskinan, tunawisma dan kelaparan, serta ketidakmampuan untuk menyediakan biaya pengobatan, merupakan tanda gangguan mendasar di negara yang mengklaim sebagai negara kapitalis paling maju di dunia.

AS setujui rencana penjualan sistem anti tank ke Taiwan

Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui rencana penjualan sistem ranjau anti tank ke Taiwan dengan nilai sekitar 180 juta dolar AS (sekitar Rp2,8 triliun), kata Pentagon, Rabu.

Northrop Grumman dan Oshkosh Corporation ditetapkan sebagai kontraktor utama rencana penjualan itu.

Undang-undang AS mengharuskan lembaga eksekutif untuk memberi tahu Kongres soal rencana penjualan senjata yang melebihi kuantitas tertentu.

Pemberitahuan biasanya tidak dilakukan kecuali parlemen telah memberi persetujuan informal bagi Deplu dan Pentagon (Departemen Pertahanan AS) untuk melanjutkan rencananya.

Rencana penjualan itu muncul di tengah tekanan militer, diplomatik dan ekonomi yang dilakukan Cina terhadap Taiwan.

Tekanan-tekanan terhadap Taiwan itu di antaranya termasuk misi Angkatan Udara Cina yang berlangsung nyaris setiap hari dalam tiga tahun terakhir di dekat pulau yang diklaim oleh Cina sebagai bagian dari wilayahnya itu.

Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya mengatakan penjualan tersebut akan berlaku dalam satu bulan.

Kementerian itu juga mengatakan bahwa sistem anti tank itu akan membantu Taiwan meningkatkan kapasitas "perang asimetris" agar militernya lebih lincah.

"Aktivitas militer Partai Komunis Cina di dekat Taiwan telah menimbulkan ancaman bagi kami," kata Kemhan Taiwan.

Kementerian itu menambahkan bahwa penjualan peralatan militer AS yang berkesinambungan merupakan "landasan bagi upaya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan".

Amerika Serikat merupakan pendukung terkuat Taiwan di dunia internasional dan sumber utama persenjataan mereka. Kondisi itu telah membuat marah China dan Beijing bertekad untuk merebut Taiwan dengan kekuatan jika diperlukan.

Taiwan menolak keras klaim kedaulatan Cina atas wilayah mereka dan mengatakan akan membela diri jika diserang.

 

 

Tags