Estonia akan Serahkan Aset Rusia yang Dibekukan ke Ukraina
Menteri luar negeri Estonia menyatakan negaranya berencana untuk mentransfer aset keuangan Rusia yang dibekukan ke Ukraina.
Negara-negara Eropa dan Barat, terutama Amerika Serikat, berusaha melemahkan sistem ekonomi Rusia dengan mengintensifkan sanksi dan menjarah aset Rusia dengan dalih perang Ukraina, yang sejauh ini justru berakibat sebaliknya.
Menurut kantor berita Tass, Urmas Reinsalu pada Rabu (4/1/2023) malam mengatakan,"Meskipun negara-negara anggota Uni Eropa telah meminta Komisi Eropa membuat kerangka hukum untuk mentransfer aset Rusia yang dibekukan ke Ukraina, tapi proses pembuatan kerangka ini telah dihentikan,".
"Estonia memutuskan untuk membuat struktur hukumnya sendiri untuk penggunaan aset Rusia sekitar 17 miliar euro," kata Reinsalo.
Bloomberg melaporkan, pemerintah Kanselir Jerman Olaf Schulz siap menggunakan miliaran euro dari aset Rusia yang disita untuk membantu membangun kembali Ukraina, jika masalah hukumnya dapat diselesaikan.
Uni Eropa dan mitranya di Kelompok 7 negara industri maju (G7) telah menyita hampir 300 miliar euro ($311 miliar) cadangan valuta asing bank sentral Rusia.
Selain itu, hampir 19 miliar euro, aset pengusaha dan pemilik bisnis Rusia yang terkena sanksi telah diberikan kepada Uni Eropa.
Sejak dimulainya perang di Ukraina, Barat dan sekutunya telah memberlakukan sanksi ekstensif terhadap pejabat dan pelaku usaha Rusia.
Uni Eropa sejauh ini telah menjatuhkan sembilan paket sanksi terhadap Moskow.(PH)