Menlu Rusia: Kehilangan Kesempatan Pulihkan JCPOA, Kesalahan Besar
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, "Kehilangan kesempatan untuk menghidupkan kembali JCPOA adalah kesalahan besar."
Setelah berbulan-bulan pembicaraan diplomatik yang intens, negosiasi pencabutan sanksi telah ditunda karena faktor-faktor seperti perilaku yang tidak konsisten, keterlambatan dalam pengambilan keputusan, dan permintaan baru yang berlebihan dari Amerika Serikat.
Pengalaman telah menunjukkan bahwa terlepas dari klaim diplomasinya, Gedung Putih tidak memiliki keinginan yang diperlukan untuk membuat keputusan kembali ke JCPOA, dan mengkompensasi kebijakan yang gagal dari pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump terhadap Iran.
Sementara itu, Iran selalu menyatakan kesiapannya untuk membuat perjanjian yang stabil dan dapat diandalkan yang akan menghapus sanksi dengan cara yang terjamin.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menanggapi pertanyaan wartawan mengenai JCPOA di New York hari Selasa (25/4/2023) dengan mengatakan,"Kehilangan kesempatan untuk menghidupkan kembali JCPOA akan menjadi kesalahan besar, terutama ketika hubungan di Asia Barat sedang dinormalisasi.".
Menyinggung langkah AS keluar dari JCPOA di era Trump, Menlu Rusia menegaskan,"Mereka yang menghancurkan perjanjian ini harus menghidupkannya kembali,".
"Upaya untuk memperkenalkan kebutuhan dan tuntutan baru yang tidak ada dalam versi asli JCPOA mempersulit proses revitalisasi perjanjian ini dan menunjukkan pendekatan yang sama seperti menggunakan tekanan untuk mencapai konsesi sepihak," pungkasnya.(PH)