Hungaria Sambut Baik Prakarsa Damai Cina Akhiri Krisis Ukraina

Menteri luar negeri Hungaria mengatakan Budapest menyambut baik rencana perdamaian Cina untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Cina sebelumnya meluncurkan prakarsa 12 poin untuk perdamaian di Ukraina.

Prakarsa tersebut menekankan dimulainya pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv, gencatan senjata, pencabutan sanksi Barat terhadap Rusia, adopsi langkah-langkah untuk memastikan keamanan fasilitas nuklir, penciptaan zona kemanusiaan bagi warga sipil untuk evakuasi, dan langkah-langkah untuk memastikan ekspor biji-bijian.

Menteri Luar Negeri Hungaria Péter Szijjártó menyambut baik rencana perdamaian Cina untuk mengakhiri perang di Ukraina pada hari Jumat (19/5/2023) dengan mengatakan, "Budapest siap menjadi tuan rumah pembicaraan antara perwakilan Kyiv dan Moskow,".

"Prakarsa perdamaian Cina dapat menjadi dasar yang baik untuk negosiasi antara Rusia dan Ukraina," ujar Szijjártó

Menanggapi keberatan Ukraina terhadap negosiasi apa pun dengan Rusia, Menteri Luar Negeri Hungaria mengatakan, "Tidak seorang pun perlu takut untuk memulai negosiasi tentang rencana apa pun. Saya pikir masalah utamanya adalah beberapa diskusi harus dimulai, karena itulah jalan menuju perdamaian,".

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kepada utusan utama Beijing selama pembicaraan Rabu malam di Kyiv bahwa Ukraina tidak menerima rencana perdamaian apapun.(PH)