Biden Akui Pengiriman Bom Cluster ke Ukraina
Presiden AS Joe Biden secara resmi mengakui pengiriman bom cluster oleh negaranya ke Ukraina.
Pengumuman pengiriman bom cluster oleh Amerika Serikat ke Ukraina memicu penolakan dan reaksi kecaman dari publik internasional yang kuat.
Presiden AS, Joe Biden dalam sebuah wawancara dengan CNN hari Jumat (7/7/2023) secara resmi mengonfirmasi bahwa negaranya telah menyetujui untuk memasok bom cluster untuk digunakan tentara Ukraina.
Biden mengklaim bahwa keputusan ini adalah keputusan sulit bagi pemerintah AS, tetapi dia dan kabinetnya akhirnya membuat keputusan tersebut setelah berkonsultasi dengan sekutu dan rekannya di Kongres AS.
"Ukraina kehabisan amunisi dan mereka membutuhkan jenis senjata ini dalam serangan balik," ujar Biden.
Pada hari Jumat, Colin Kahl, Wakil Urusan Politik Menteri Pertahanan AS mengumumkan bahwa Washington akan mengirim paket militer baru senilai 800 juta dolar ke Ukraina, termasuk bom cluster.
"Washington akan mengirimkan jenis bom cluster yang paling modern ke Kyiv," tegas Kahl.
Human Rights Watch (HRW) pada hari Kamis mendesak Amerika Serikat untuk menolak permintaan Ukraina mengenai pasokan banyak amunisi bom cluster.
Pemindahan senjata jenis ini pasti akan menyebabkan penderitaan jangka panjang bagi penduduk sipil dan penggunaannya akan mengakibatkan kecaman internasional.(PH)