Putin: AS Pasok Bom Tandan, Tapi Akui Penggunaannya Ilegal
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengkritik kebijakan standar ganda Amerika Serikat mengenai penggunaan bom curah dengan mengatakan, Amerika memberikan bom tandan ke Ukraina sambil mengakui penggunaannya ilegal.
Pada bulan Juli, pemerintahan Biden mengirimkan paket bantuan militer baru yang mencakup amunisi tandan atau cluster ke Ukraina.
Tindakan ini menyulut kritik keras para aktivis hak asasi manusia dan ditentang oleh beberapa anggota parlemen Amerika Serikat sendiri.
Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pertemuan dengan mitranya dari Belarus, Alexander Lukashenko di Sochi hari Jumat (15/9/2023) mengatakan, "Meskipun Amerika menyebut penggunaan bom tandan sebagai kejahatan, namun mereka menggunakan melalui kekuatan proksinya di Ukraina,".
"Amerika berusaha menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya melalui kekerasan, ancaman, atau sanksi ekonomi," ujar Putin.
Di bagian lain pernyataannya, presiden Rusia menyebut rumor bahwa Korea Utara berencana mengerahkan tentaranya untuk berpartisipasi dalam perang di Ukraina tidak berdasar.
Dalam jumpa pers di Sochi usai bertemu dengan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, Putin menegaskan bahwa Rusia memiliki kekuatan yang cukup dan tidak perlu mengundang pihak asing untuk ikut serta dalam operasi perang ini.
Menurut Putin, ancaman terbesar di dunia berasal dari Amerika, bukan dari negara lain.(PH)