Okt 03, 2023 22:09 Asia/Jakarta
  • Presiden Prancis Emmanuel Macron
    Presiden Prancis Emmanuel Macron

Presiden Prancis mengakui pihaknya menghadapi banyak masalah keamanan di seluruh penjuru negara ini dikarenakan kurangnya jumlah personel penegak hukum.

Emmanuel Macron, Senin (2/10/2023) malam menjelaskan, beberapa minggu setelah gelombang baru kerusuhan di Prancis, dan demonstrasi penuh kekerasan polisi negara ini, Paris menghadapi banyak masalah keamanan yang belum terselesaikan.


"Karena kurangnya personel penegak hukum, dan polisi, pemerintah Prancis, harus menghadapi banyak masalah keamanan di seluruh penjuru negeri," ujarnya.


Presiden Prancis menuturkan, "Keamanan dan ketertiban dibutuhkan di seluruh penjuru negara. Dalam beberapa tahun terakhir jumlah perwira polisi berkurang drastis, dan hari ini karena minimnya jumlah personel kepolisian, masalah keamanan ada di semua tempat."


Sebelumnya Macron, mengatakan pihaknya akan membentuk sekitar 238 unit kepolisian baru untuk memperkuat keamanan dan memerangi kriminalitas serta kejahatan di Prancis, hingga tahun 2027.


Dalam program Presiden Prancis tersebut, rencananya 2.144 personel kepolisian negara ini akan ditempatkan di lokasi-lokasi terpencil untuk memerangi kejahatan.


"Salah satu janji kampanye pilpres adalah investasi di bidang kepolisian dalam negeri. Untuk itu selama tahun 2017 hingga 2022, sekitar 10.000 posisi baru diberikan kepada para perwira dan personel polisi Prancis," tegasnya. (HS)

Tags